SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pelaku usaha kecil menengah (UKM) peserta China-Asean Expo (CAEXPO) mengaku masih kesulitan menindaklanjuti permintaan dari buyer potensial asal China dan beberapa negara lainnya.

Kemampuan dan wahana berkomunikasi menjadi kendalanya. Seperti disampaikan perajin topeng, Narimo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari pameran di China, banyak sekali permintaan atau pesanan topeng dari pembeli-pembeli asal China. Tidak hanya saat pameran, saat ini saja banyak yang tanya lewat SMS. Tapi, semuanya belum saya sepakati. Karena saya masih kesulitan dalam hal komunikasi,” tutur Narimo, kepada Espos Jumat (29/10).

Ia mengatakan jika ingin mengadakan kontrak dagang dengan pembeli dari luar negeri, minimal ia harus memiliki sarana komunikasi seperti email atau media promosi lewat dunia maya.

“Email saja saya tidak punya. Untuk promosi atau menunjukkan semua produk saya kepada buyer juga saya masih kesulitan. Kalau hanya melalui telepon atau SMS sangat tidak memungkinkan. Brosur yang saya bawa kemarin sangat terbatas. Sementara, permintaan dari buyer juga bermacam-macam.”

Pihaknya juga berharap, agar pemerintah bisa mencari solusi agar potensi dagang antara dirinya dengan buyer topeng yang ada di China bisa terealisasi.

Diakuinya, respon pengunjung CAEXPO terhadap produk topeng yang ia buat sangat bagus. Bahkan, Narimo mengatakan dalam kesempatan tersebut mampu menjual topengnya hingga mencapai nilai Rp 20-an juta. Warga China dinilai sangat tertarik dengan topeng.

“Mungkin karena di China tidak ada produk semacam itu. Meskipun sebelumnya sudah banyak orang China yang mengenal topeng.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya