SOLOPOS.COM - Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Solo menggunakan smartphone untuk mengerjakan soal saat mengikuti Ujian Sekolah tingkat SMA di sekolah mereka, Senin (28/3/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Ujian Sekolah (US) jenjang SMA di Kota Solo yang dimulai pada Senin (28/3/2022) hingga Rabu (6/4/2022) berlangsung secara tatap muka di sekolah. Namun demikian, siswa mengerjakan soal secara online.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jawa Tengah (Jateng), Suratno, mengatakan sesuai Surat Edaran (SE) yang telah diterbitkan, SMA/SMK bisa mulai menggelar pelaksanaan US sejak Senin (28/3/2022). Penjadwalan bisa ditentukan dan disesuaikan pertimbangan masing-masing sekolah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun biasanya diorganisasi oleh MKKS. “Memang sesuai surat edaran tanggal 28 Maret 2022 bisa dimulai US SMA/SMK, kemudian penjadwalan kami serahkan masing-masing sekolah. Biasanya itu diorganisir  MKKS. Tapi pada prinsipnya US yang membuat adalah sekolah masing-masing,” kata Suratno saat dihubungi Solopos.com, Senin(28/3/2022).

Baca Juga: PTM 100% untuk UTS, Jam Kepulangan Siswa Sekolah Solo Diatur

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jateng mengimbau SMA atau SMK di Solo untuk menggelar ujian sekolah dengan teknis kombinasi online dan offline. Siswa atau peserta ujian diminta hadir di sekolah secara tatap muka namun pengerjaan soal-soal US dilakukan secara online.

“Pelaksanaannya gini, kami minta sekolah tetap menghadirkan siswa tapi berbasis online. Anak tidak mengerjakan di kertas, paperless. Namun atas pertimbangan tertentu boleh tetap menggunakan paper,” jelasnya.

Sejumlah sekolah telah melaksanakan imbauan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jateng tersebut. Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMAN 2 Solo, Dwi Apri Setyorini, mengatakan pelaksanaan US SMAN 2 Solo dilakukan secara langsung.

Baca Juga: Polresta Solo akan Buka 2 Gerai Vaksinasi di Jalur Mudik, Ini Lokasinya

Pengawasan Lebih Intens

Peserta tetap hadir di sekolah, namun pengerjaan soal ujian menggunakan gadget atau komputer. Dalam ujian sekolah tersebut, SMA Negeri 2 Solo menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle.

“Melalui sistem itu siswa tidak memerlukan aplikasi tambahan. Selain itu sekolah tidak perlu membangun sistem baru, hanya memodifikasi sesuai kebutuhan dan diintegrasikan dengan domain web SMAN 2 Solo,” jelas Apri saat ditemui Solopos.com, Senin.

Apri menambahkan sistem tersebut telah digunakan SMAN 2 Solo hampir lima tahun terakhir. Sebelum pandemi, sistem ini digunakan di ulangan harian. Dengan begitu saat ini siswa-siswa sudah terbiasa menggunakannya.

Baca Juga: 2 Destinasi Ini akan Dikunjungi Delegasi G20 saat City Tour di Solo

Sistem ujian sekolah online, menurut guru SMA Negeri 2 Solo itu, perlu pengawasan yang lebih intensif. Ada kemungkinan siswa bisa beralih membuka jendela aplikasi lain selain situs ujian. Pembatasan akses jendela lain pernah dilakukan.

Namun yang terjadi banyak ponsel yang mengalami hang, sehingga sistem dikembalikan agar normal untuk meminimaliskan heng pada gawai. Sementara itu, untuk meminimalkan kecurangan saat ujian berlangsung, sekolah melakukan pengawasan ruangan ujian lebih intens.

“Pada awalnya, siswa tidak bisa keluar maupun membuka jendela atau aplikasi lain ketika sedang mengakses LMS Moodle. Namun banyak gawai yang mengalami hang. Untuk menghindari hal tersebut, sistem diatur untuk masih bisa membuka jendela maupun aplikasi lain. Jadi untuk ketetatan ujian dari pengawasan guru ruangan,” jelas Apri.

Baca Juga: Dalem Banget! Ini Makna Lukisan di Langit-Langit Mangkunegaran Solo

Kendala Wifi

Sementara itu, soal esai dikerjakan menggunakan kertas. Hal itu dikarenakan LMS Moodle diatur hanya untuk soal pilihan ganda. SMAN 1 Solo juga telah mulai menggelar US per Senin (28/3/2022).

Sebanyak 412 peserta ujian hadir di sekolah dan terbagi menjadi sekitar 20 kelas. Pengerjaan US menggunakan aplikasi Bimasoft. Humas SMA Negeri 1 Solo, Sofyan Muchtar, mengatakan pelaksanaan ujian sekolah menggunakan aplikasi yang biasa digunakan untuk pembelajaran daring.

“Tahun kedua memakai Bimasoft. Masing-masing sekolah mungkin aplikasinya beda. Secara teknis kendala tidak ada, anak-anak sudah familier dengan aplikasinya.”

Baca Juga: Pemulihan Setelah Pandemi, Soloraya Harus Bikin Sumber Ekonomi Baru

Tak ada kendala dengan aplikasi yang digunakan. Namun ada tantangan tersendiri yaitu jaringan wifi akan mati saat listrik mati. Sekolah telah mengimbau peserta ujian agar tetap mengisi kuota Internet untuk mengantisipasi putusnya jaringan wifi.

“Kadang yang jadi masalah kadang kuota habis. Kalau anak-anak [HP] trouble ya kami sediakan cadangan. Sekolah ada wifi, cuma kami sarankan harus sediakan kuota. Di sekolah kadang-kadang kan ada mati listrik ya misal,” kata Muchtar.

Ihwal pengawasan US, Muchtar mengaku sistem yang dipakai sekolahnya telah diatur auto log out bila siswa mengakses aplikasi atau jendela lain. Dengan begitu siswa harus log in kembali dan melapor kepada pengawas US.

“Kami tekankan ke anak-anak salah satu aturan US hanya boleh menggunakan satu HP. Kalau tidak keluar dulu dari aplikasi ya tidak bisa buka yang lain. Kalau mereka browsing otomatis log out, sudah di-setting. Otomatis mereka minta [username] log in lagi,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya