SOLOPOS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat bertegur sapa dengan puluhan murid MIM Tanjungsari Gunungkidul, Minggu (9/4/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Ujian Nasional 2017 untuk tingkat SMA akan dikaji ulang

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bakal melakukan kajian ulang terhadap materi soal Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat SMA.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat meresmikan gedung baru Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Tanjungsari, Minggu (9/4/2017).

Menurut dia, kajian ulang ini sebagai antisipasi agar kejadian kegagalan siswa gagal melaksanakan soal ujian seperti yang terjadi di tingkat SMK tak terulang kembali. Kendati demikian, Muhadjir menegaskan, proses tersebut tidak dilakukan di seluruh mata pelajaran. Sebab pergantian hanya dilakukan terhadap soal-soal yang memiliki materi gambar hingga grafis yang membutuhkan tingkat resolusi tinggi.

“Kegagalan mengerjakan di tingkat SMK terjadi bukan karena masalah jaringan. Namun lebih dikarenakan spesifikasi komputer yang tidak mendukung terhadap pengerjaan soal-soal yang memiliki materi gambar hingga grafis beresolusi tinggi,” kata Muhadjir.

Oleh karenanya, lanjut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, kajian ulang dibutuhkan agar kejadian di ujian SMK tidak terulang kembali. Disinggung mengenai waktu yang sudah mepet, menurut dia, hal tersebut bukan menjadi masalah karena dengan sistem berbasis komputer maka prosesnya lebih mudah dan cepat.

“Berbeda kalau model tesnya masih berbasis kertas. Proses perubahan membutuhkan waktu yang lama, tapi kalau dengan komputer prosesnya dapat bisa lebih cepat sehingga tidak mengganggu pelaksanaan ujian,” kata Muhadjir lagi.

Secara umum Muhadjir optimistis UNBK tingkat SMA dapat berjalan lancar, meski dalam pelaksanaannya masih dibayang-bayangi permasalahan masalah jaringan internet dan listrik. Ia juga tidak menampik, hingga sekarang masih ada sejumlah sekolah di Indonesia yang masih mengerjakan soal UN dengan kertas.

“Jumlahnya tinggal 20% saja. Sedang yang 80% sudah mengerjakan soal UNBK. Sekolah-sekolah yang mengerjakan dengan model kertas biasanya masih terkendala masalah fasilitas seperti komputer, jariangan listrik atau internet,” imbuhnya.

Untuk antisipasi permasalahan saat ujian berlangsung, Kemendikbud juga sudah membentuk tim desk help yang berada di masing-masing provinsi. Menurut Muhadjir, tim ini dibentuk untuk menindaklanjuti jika ditemukan persoalan dalam ujian nasional. “Kalau ada masalah, tim di help desk akan turun tangan untuk mengatasinya,” ujar Muhadjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya