SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung naik gondola pengangkut barang di Girpasang, Tegalmulyo, Kemalang, Sabtu (12/9/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Keberadaan gondola sebagai pengangkut barang menuju Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten banyak dinimati pengunjung. Meski sudah tahu menumpang gondola barang itu tidak sesuai peruntukannya sekaligus penuh risiko, ternyata alat tersebut menjadi daya tarik bagi para pengunjung.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, gondola pengangkut barang itu dibuat 2017. Gondola dengan sling baja sepanjang 137 meter itu menghubungkan Dukuh Ngringin-Dukuh Girpasang di Desa Tegalmulyo. Sling baja gondola pengangkut barang itu berada di atas jurang dengan kedalaman sekitar 150 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keberadaan gondola ini memudahkan warga Girpasang yang menempati daerah terpencil di lereng Gunung Merapi dalam mengangkut barang. Sebelum ada gondola, warga harus mengangkut barang di jalan utama, yakni menapaki ribuan anak tangga dari Ngringin-Girpasang yang biasa disebut 1.001 anak tangga.

Ekspedisi Mudik 2024

Dory Harsa Nikah, Penggemar Ambyar Unfollow Berjemaah

Gondola pengangkut barang di Girpasang Klaten maksimal dapat mengangkut aneka barang dengan berat maksimal tiga kuintal. Tetapi kenyataannya gondola itu juga dipakai mengangkut manusia.

Berbahaya

Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalmulyo sendiri sebenarnya sudah mewanti-wanti ke warga dan pengunjung di Girpasang, Klaten, agar tidak menumpang gondola barang tersebut. Setiap hari ada saja orang yang datang untuk uji nyali menumpang gondola itu. Meski sudah dipasangi papan pengumuman agar gondola tak ditumpangi manusia.

“Dilihat dari keamanannya, gondola yang ada saat ini memang bukan untuk manusia. Anjurannya seperti itu. Sling yang ada saat ini juga sudah kendor. Kendornya sudah satu bulan terakhi. Ini akan diperbaiki. Gondola saat ini dibangun oleh sukarelawan [belum punya sertifikasi]. Kebutuhan membangun gondola saat itu senilai Rp37 juta,” kata Kepala Desa (Kades) Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno, saat ditemui wartawan di Girpasang, Sabtu (12/9/2020).

Masuk Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Joko Widodo Jadi Koordinator PKL & Parkir

Salah satu operator gondola pengangkut barang di Girpasang, Klaten, Supri, 50, mengatakan alat itu biasanya difungsikan mulai pukul 07.00 WIB. Penggunaan gondola dihentikan saat turun hujan dan di malam hari.

Sling yang ada baru diganti sejak 35 hari lalu. Gondola ini maksimal hanya mampu mengangkut tiga orang. Dalam sehari, pasti ada yang menumpang gondola barang ini. Jumlahnya tidak pasti. Tapi, pernah 50-an orang juga,” kata Supri.

Salah satu pengguna gondola pengangkut barang, Udin, mengaku penasaran sehingga nekat mencoba. “Saat di atas, saya tidak berani melihat ke bawah [ke jurang]. Saya pegangan besinya terus, soalnya takut jatuh,” katanya.

Hendak Selfie, Mahasiswi Hilang Terseret Ombak Pantai Logending Kebumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya