SOLOPOS.COM - Wisudawan Universitas Duta Bangsa (UDB) Solo mengambil ijazah dan vandel secara mandiri untuk mengurangi kontak fisik, dalam acara wisuda ke-21 UDB, Selasa (27/10/2020) di Best Western Premier Solobaru, Sukoharjo.(Akhmad Ludiyanto/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Universitas Duta Bangsa (UDB) Solo bertekad mendongkrak posisinya dalam peringkat perguruan tinggi teratas di Indonesia.

Rektor UDB, Singgih Purnomo mengatakan saat ini kampusnya berada di posisi 730 perguruan tinggi di Indonesia dan posisi 39 perguruan tinggi di Jawa tengah. Ia menargetkan posisi UDB akan naik menjadi 600 di tingkat nasional dan 25 di Jawa Tengah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dari sekitar 4.300 perguruan tinggi di Indonesia, kami saat ini ada di posisi 730. Untuk Jawa Tengah, kami ada di posisi 39 dari 249 perguruan tinggi yang ada. Target kami 2021 bisa mencapai posisi 600 di tingkat nasional dan 25 di tingkat Jawa Tengah,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara wisuda ke-21 UDB, Selasa (27/10/2020) di Best Western Premier Solobaru, Sukoharjo.

Catat, Gali Informasi hingga Kelurahan Sebelum Berlibur

Meskipun usianya baru dua tahun, namun pihaknya bertekad untuk terus meningkatkan kualitas dan pelayanan pendidikan serta sarana dan prasarananya.

UDB merupakan penggabungan dari perguruan tinggi STMIK Duta Bangsa-Apikes Citra Medika-Akbid Citra Medika. Salah satu pilar yang ditetapkan yaitu visi menjadi The Global Entrepreneur University pada 2038.

Menurutnya, hal ini sudah mulai terwujud dengan banyaknya lulusan Fakultas Ilmu Komputer (Fikom) yang menjadi wirausaha. “Sekitar 30 persen lulusan Fikom menjadi wirausaha di bidang teknologi informasi [TI],” imbuhnya.

Ingatkan Warga Terapkan 3M, Satgas Covid-19 Desa Klodran Karanganyar Keliling Pakai Mobil

Protokol Kesehatan

Sementara itu, pada wisuda ke-21 ini UDB mewisuda 306 lulusan Fikom yang terdiri atas 274 lulusan program sarjana dan lulusan program diploma.

Wisuda diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Selain harus mengantongi keterangan nonreaktif dari hasil rapid test deteksi Covid-19, lulusan dan orang tua juga duduk berjarak, menggunakan masker dan face shield (pelindung wajah) selama mengikuti acara.

Prosesi penyibakan kuncir oleh para dekan juga dilakukan tanpa bersalaman. Di akhir prosesi, lulusan mengambil sendiri ijazah dan vandel di meja yang sudah disediakan, untuk menghindari kontak fisik dengan orang lain/petugas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya