SOLOPOS.COM - Ilustrasi taksi Uber (townhall.com)

Di Inggris, jumlah akun Uber yang terkena dampak pelanggaran kabarnya mencapai 2,7 juta.

Solopos.com, CANBERRA – Layanan transportasi online Uber mengungkap ada sekira 1,2 juta pelanggan yang terkena dampak pelanggaran data, seperti dilaporkan Australian Financial Review. Angka pelanggaran data itu dikonfirmasi juru bicara Uber.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Dilansir Mashable, Jumat (1/12/2017), jumlah tersebut diberikan kepada Australian Privacy Commissioner, dan merupakan angka perkiraan karena aplikasi tidak selalu mencatat kode negara tempat pelanggan tinggal, menurut surat kabar.

“Kami menganggap hal ini sangat serius dan kami dengan senang hati menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki regulator. Kami berkomitmen untuk mengubah cara kita menjalankan bisnis, menerapkan integritas pada inti setiap keputusan yang kita buat, dan bekerja keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan konsumen,” kata juru bicara Uber.

Sementara itu, di Inggris, jumlah akun Uber yang terkena dampak pelanggaran kabarnya mencapai 2,7 juta.

Seperti yang dinyatakan Uber sehubungan dengan pelanggaran tersebut, ahli forensik luar belum melihat indikasi terkait riwayat lokasi perjalanan, nomor kartu kredit, nomor rekening bank, nomor Jaminan Sosial atau tanggal lahir yang telah diunduh.

Namun, beberapa nama, alamat email dan nomor ponsel dari 57 juta pengguna Uber yang terkena dampak telah diunduh oleh dua orang di luar perusahaan. “Kami memantau akun yang terkena dampak dan telah menandai mereka untuk perlindungan kecurangan tambahan,” bunyi pernyataan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya