SOLOPOS.COM - Kepala Pusat Pengajaran dan Pembelajaran Inovatif (P3i) UKSW, Dr. Helti Lygia Mampouw, M.Si. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Fakta bahwa dunia telah mengalami perubahan termasuk di dunia pendidikan penting untuk diketahui. Dunia pendidikan mengalami dinamika yang sangat pesat yang mendorong siapa saja yang terlibat di dalamnya harus cepat menyesuaikan diri agar tidak terlindas oleh perkembangan zaman.

Hal itu disampaikan Dr. Yuliati Siantajani, M.Pd., saat menjadi narasumber Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univeristas Kristen Satya Wacana (UKSW), Jumat (19/11/2021).

Dia menyebut agar pendidikan dapat terus berdampak dalam penciptaan SDM yang unggul maka diperlukan sebuah perubahan.

Dalam seminar yang mengusung tema “Tantangan Merdeka Belajar dalam Menyiapkan SDM Unggul di Era Digitalisasi“, Yulianti menyebut kondisi saat ini dikategorikan sebagai sebuah megatrends. Hal ini ditandai dengan semakin kentalnya penggunaan teknologi digital dalam kehidupan serta munculnya berbagai isu seperti isu lingkungan alam, isu-isu sosial yang perlu diperhatikan oleh para pengajar dan praktisi dunia pendidikan.

Baca Juga: Peringati HKN, FKIK UKSW Edukasi Warga Samirono Semarang

“Apabila kita masih saja menggunakan metode pengajaran lama dimana siswa duduk diam mendengarkan, menulis, dan menirukan saja apa yang disampaikan guru maka kita hanya mencetak siswa generasi lama. Pendidikan yang dibutuhkan adalah yang berpusat pada kebutuhan dan minat siswa,” tegas Yuli yang merupakan tim pengembang kurikulum PAUD Kemendikbudristek Dikti tersebut.

Di hadapan lebih dari seribu peserta yang terdiri dari mahasiswa, pendidik, dan praktisi ini, Yuli menekankan pentingnya memberikan peserta didik ruang untuk mengakomodasi keragaman dengan pendekatan personal.

Tak kalah penting yang harus ditanamkan adalah pendidikan berbasis penyelesaian masalah serta peningkatan ketrampilan hidup yang berkualitas.

Dia menyatakan perlu disadari dalam upaya mengembangkan pendidikan yang bermakna tersebut terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu dirinya berpesan kepada seluruh peserta untuk memulai sebuah perubahan yang konsisten. Perlu diingat bahwa perubahan di masa depan sudah harus dikerjakan sejak saat ini.

Baca Juga: HI UKSW jadi Tuan Rumah Pertemuan Mahasiswa HI se-Indonesia

Kepala Pusat Pengajaran dan Pembelajaran Inovatif (P3i) UKSW, Dr. Helti Lygia Mampouw, M.Si., turut menggiring peserta untuk terus membuka diri pada perkembangan teknologi. Tidak dimungkiri dengan pesatnya arus teknologi saat ini muncul gap antara tenaga pendidik senior dengan para peserta didik.

“Mengapa harus ikuti perkembangan teknologi? Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi berkembang, ada tantangan yaitu pergantian manusia dengan teknologi. Tapi tentu ada solusi yakni ketika kita manusia termasuk para pendidik dan praktisi pendidikan memanfaatkannya dengan optimal maka teknologi akan berdampak positif bagi kita dan peserta didik,” tegasnya.

Seminar pendidikan UKSW (1)
Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univeristas Kristen Satya Wacana (UKSW), Jumat (19/11/2021). (Istimewa)

Dihubungi di sela-sela acara, koordinator seminar nasional yang diselenggarakan sebagai bagian peringatan Dies Natalis ke-65 UKSW, Dr. Henny Dewi Koeswanti, M.Pd., menyebut pihaknya ingin memberikan pemahaman baru kepada mahasiswa ataupun tenaga pendidik dalam menghadapi tantangan merdeka belajar di era saat ini.

Baca Juga: Mantap! UKSW Punya 4 Guru Besar Baru

Henny melihat dalam konsep merdeka belajar diperlukan kondisi well-being di mana hal ini membutuhkan kesadaran dan kerja sama anatara pendidik, peserta didik, dan keterlibatan orang tua.

“Dengan hadirnya dua narasumber hari ini, kami ingin memberikan pandangan bahwa diperlukan kemampuan dan kesadaran untuk mendobrak tradisi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan peserta didik yang memiliki kemampuan critical thinking, creative thinking, reflektif thinking sehingga dapat menumbuhkan kemampuan decision making,” tegasnya.

Seminar itu merupakan lanjutan dari seminar sebelumnya, Kamis (18/11/2021) yang menghadirkan dua narasumber yakni Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru, Temu Ismail, S.Pd. ,M.Si., serta Dewan Pakar HDPGSDI Prof. Dr.Dra. Endang Widi Winarni, M.Pd.

Rekomendasi
Berita Lainnya