Solopos.com, KLATEN—Warga di wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, membenahi sejumlah lokasi longsor yang terjadi pada Rabu (1/12/2021) sore. Untuk menutup salah satu lokasi longsor, warga dibantu personel SAR Klaten menyusul posisi tebing yang terjal.
Pembersihan dan penanganan darurat sejumlah lokasi longsor dilakukan secara gotong royong oleh warga. Salah satu titik longsor paling rawan berada di tebing perbatasan antara Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dengan Taman Nasonal Gunung Merapi (TNG) di Dukuh Pajegan.
Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas
Tebing longsor sepanjang 25 meter dengan lebar 1 meter. Sementara, kedalaman tebing lebih dari 100 meter. Kondisi itu cukup membahayakan jalan yang belum lama ini rampung diaspal Pemkab Klaten.
Baca Juga: Kunker ke Jatim, DPRD Wonogiri Tak Banyak Dapat Ilmu
Untuk meminimalisasi potensi longsor susulan, warga melakukan penanganan darurat salah satunya dengan menutup tebing menggunakan terpal. Penutupan tebing longsor menggunakan terpal itu dibantu personel dari SAR Klaten yang melakukan pemasangan terpal menggunakan teknik vertical rescue menggunakan peralatan memanjat.
Srijono mengatakan longsor yang terjadi pada Rabu sore tak terlalu berpengaruh untuk akses warga maupun wisata.
“Tidak sampai mengefek ke wisata. Jalan masih aman. Efek yang cukup dirasakan itu ke penjual yang berdekatan dengan tebing yang longsor,” kata salah satu anggota Sapuangin Rescue, Srijono, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga: Unik, Seluruh Rumah di Dusun Ginade Wonogiri Ini Menghadap Selatan
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno, mengatakan bantuan logistik sudah dikirim ke Tegalmulyo untuk penanganan darurat sejumlah lokasi longsor.
“Sudah kami kirim 1.000 kantong sak dan ditambah 150 sak. Selain itu, juga kami terpal [untuk menutup titik longsor]. Kami sudah koordinasi dengan pemerintah desa, kalau logistik kurang segera menghubungi BPBD,” kata dia.