SOLOPOS.COM - Pengendara motor terpantau melanggar rambu lalu lintas di Ring Road Utara Sragen, tepatnya di kawasan Nglangon, Sragen, yang rawan terjadi kecelakaan, Jumat (3/9/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Pengendara sepeda motor terpantau kerap melanggar rambu lalu lintas di Ring Road Utara Sragen, tepatnya di kawasan Nglangon.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Jumat (3/9/2021), hanya dalam waktu 30 menit, terdapat belasan pengendara motor yang nekat melawan arus tepatnya di utara Pasar Joko Tingkir. Padahal, sudah terpasang rambu larangan melintas di lokasi. Baik roda empat maupun roda dua tidak diperkenankan melintas dari arah timur ke barat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: Pasar Terpadu akan Dibangun di Kawasan Nglangon Sragen, Desainnya Futuristik

Banyaknya pengendara motor yang melanggar rambu lalu lintas itu disinyalir sebagai salah satu penyebab terjadinya sejumlah kecelakaan lalu lintas di lokasi yang tak jarang merenggut korban jiwa.

“Selama ini Ring Road Utara Sragen selalu ramai lalu lintasnya. Termasuk bus jurusan Surabaya juga kerap melintasi Ring Road Utara dengan kecepatan tinggi. Terlepas dari itu, masih banyak warga yang mengabaikan rambu lalu lintas. Padahal rambu lalu lintas dibuat demi keselamatan pengguna jalan sendiri,” papar Parno, 45, warga Sragen Tengah kepada Solopos.com di lokasi.

Parno menjelaskan, kecelakaan yang mengakibatkan satu warga meninggal dunia di Ring Road Utara Sragen, tepatnya di sebelah selatan Pasar Hewan Nglangon diduga dipicu kesalahan teman korban yang mengendarai motor. Sebelum terlibat kecelakaan di lokasi, pengendara motor diduga memacu sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari arah timur.

Baca Juga: Setahun Truk Dibakar Massa Demo Kartasura, Satpol PP Sukoharjo Dapat Kendaraan Baru

Padahal, seharusnya sepeda motor tidak diperkenankan melaju dari arah timur. “Setahu saya sudah beberapa kali terjadi kecelakaan di lokasi. Sebagian korban luka-luka, sebagian meninggal dunia,” papar Parno.

Senada dikatakan Supardi, 55. Warga asal Bandung Ngrampal itu mengaku sedikit khawatir saat melintasi kawasan Nglangon. “Pernah saya dari selatan mau menyeberang jalan menuju SPBU. Tiba-tiba ada motor yang melaju kencang dari arah timur. Seharusnya tidak boleh karena ada rambu larangan melintas jalan dari arah timur. Untung saya segera menginjak pedal rem sehingga kecelakaan bisa dihindari. Tapi itu sudah membuat jantung saya serasa mau copot,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya