SOLOPOS.COM - Ilustrasi Prostitusi, PSK (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di Gilingan, Banjarsari, Kota Solo, sudah dikenal selama puluhan tahun. Sejak beberapa tahun lalu, masyarakat setempat berupaya menghilangkan kesan adanya PSK liar di lingkungan mereka.

Siapa pun yang pernah mengunjungi kampung di belakang Terminal Tirtonadi Solo dan sepanjang Jl Setiabudi, pasti pernah melihat papan-papan kecil atau spanduk bertuliskan "PSK dilarang mangkal". Hal itu sebenarnya sudah muncul sejak beberapa tahun lalu, namun kini kembali menjadi sorotan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satunya papan larangan PSK menjajakan dirinya di RT 004/RW 006 Gilingan. "PSK dilarang mangkal. Ngeyel ngerti dewe akibate [Nekat, tahu sendiri akibatnya]!!! RT 04 RW 06," bunyi larangan itu.

SEA Games 2019: Ayo Tonton Live Streaming Indonesia Vs Brunei di Sini!

Dalam foto yang diunggah oleh pengelola akun @mlampahsolo, Minggu (1/12/2019), plakat tersebut berada di bawah sky bridge antara Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan.

"Ojo ngeyel...Sugeng enjing slur.. muga-muga dho patuh slur..mesakne mbak-mbak sing kerjane wengi kadhang dicegat garangan neng kene..wis do tobat slur...mbut gawe sing bener. [Jangan ngeyel, selamat pagi teman-teman, semoga semua pada patuh aturan ya. Kasihan mbak-mbak yang kerjanya malam dicegat pria hidung belang di sini. Sudah pada tobat. Kerja yang benar]," ucap pengelola akun @mlampahsolo.

Meski bukan hal baru, larangan tersebut masih menyita perhatian netizen di Instagram. Salah satu netizen malah mengungkap kejadian aneh ketika lewat daerah tersebut.

Ramalan Zodiak Pekan Ini: Sagitarius Perhatian ke Pasangan, Pisces Bayar Utang

"Nate bengi lewat kene ono mbak2 rambut dowo ngadeg nganggo sirah min [Pernah malam lewat sini ada mbak-mbak rambut panjang berdiri pakai kepala min]," beber pengguna akun @epriaditaufik.

Sementara itu, pengguna akun @dwi_a_y berpesan kepada rekan-rekannya untuk mengunjungi daerah tersebut. "Wes ojo moro kene meneh cah wes ora oleh mangkal kwe [Sudah, jangan ke sini lagi cah, sudah tidak boleh mangkal kamu]."

 

View this post on Instagram

 

Ojo ngeyel... . Sugeng enjing slur... muga-muga dho patuh slur... mesakne mbak-mbak sing kerjane wengi kadhang dicegat garangan neng kene... wis dho tobat slur... mbut gawe sing bener... siji meneh slur.. sing hobi ngorek-orek tembok kui mbok raimu genten sing diorek-orek ??? Ndhuwe pengalaman opo slur nglewati dalan kene? . . Follow @mlampahsolo ben iso crito tentang Solo... . . #gilingan #entahapayangmerasukimu #sobatambyar #lorddidikempot #SoloAman #SoloNyaman #kulinersolo #jelajahsolo #soloinfo #ketoprakjowo #dagelanjowo #pasoepati #persissolo #infocegatansolo #ics #solongangeni #igersolo #urbexpeople #solourbex #agendasolo #anakmudasolo #solotraveller #exploresolo #kotasolo #dolansolo #soloevent #tempatbercakapsurakarta #surakarta #kabehsedulur #mlampahsolo

A post shared by Solo?Sala?Surakarta (@mlampahsolo) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya