SOLOPOS.COM - Sisa kerangka di Windmill Fields, Stockton-upon-Tees diambil dari laman Dailymail, Rabu (2/9/2020). (Dailymail.com)

Solopos.com, BRISTOL — Sebuah penelitian baru mengungkap pada Zaman Perunggu, masyarakat Inggris memiliki tradisi mengoleksi sisa-sisa bagian tubuh manusia sebagai relik. Sisa-sisa tubuh kerabat mereka itu disimpan dari generasi ke generasi setelah dibentuk menjadi alat musik dan pernak-pernik.

Sebagaimana dikutip dari Dailymail, Rabu (2/9/2020), sebuah tim dari Universitas Bristol mencoba meneliti beberapa penemuan Zaman Perunggu yang ditemukan di seluruh Inggris sejak 4.500 tahun yang lalu. Mereka meneliti peninggalan sejarah tersebut dengan menggunakan metode radiocarbon dating accuaracy atau penanggalan radio karbon dan computed tomography (CT) scan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di antara penemuan tersebut terdapat sejumlah barang yang diukir dari tulang manusia dan disimpan sebagai relik. Sebagai contoh, di Wiltshire, Inggris pernah ditemukan tulang paha manusia yang sengaja dibuat sebuah alat musik dan dimasukkan sebagai bekal kubur di dekat Stonehenge, bangunan legendaris Zaman Perunggu dan Neolitikum.

Bandung Bondowoso Marah ke Prabu Baka, Mengapa?

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam penemuan tersebut terungkap bahwa relik menjadi salah satu simbol untuk menghormati dan mengingat orang yang sudah meninggal dari generasi sebelumnya.

Konsepsi Kematian

Profesor Joanna Bruck, peneliti utama dalam proyek tersebut, mengatakan selain potongan tulang manusia yang dimasukkan sebagai bekal kubur bersama jasad orang mati, masyarakat Zaman Perunggu juga menyimpan relik-relik dari kerabat mereka yang sudah meninggal itu di rumah sebagai kenang-kenangan.

Bruck menambahkan orang Zaman Perunggu tidak segan-segan menyimpan tulang- tulang tersebut dan digunakan sebagai pajangan di rumah mereka atau dimakamkan di bawah rumah mereka. “Ini menunjukkan bahwa orang-orang Zaman Perunggu tidak memandang sisa-sisa manusia dengan rasa ngeri atau jijik yang mungkin kita rasakan hari ini,” jelasnya.

Perlawan Raden Purbaya Picu Nama Magelang

Temuan ini mungkin memberi tahu kita, tentang bagaimana masyarakat Zaman Perunggu di Inggris memanfaatkan ingatan dan masa lalu mereka untuk menciptakan identitas sosial mereka sendiri.

Thomas Booth selaku penulis utama hasil penelitian itu mengakui beberapa orang di zaman modern mungkin mengganggap penemuan tersebut adalah penemuan yang cukup mengerikan. Meski demikian, penemuan ini merupakan sebuah gambaran yang lebih jelas mengenai berbagai kebiasaan orang-orang zaman dulu memperlakukan orang yang telah mati. “Namun, mereka memperlakukan dan berinteraksi dengan orang mati dengan cara yang sangat mengerikan bagi kita hari ini,” ujar Booth.

Orang Zaman Perunggu menganggap peninggalan termasuk penghormatan kepada orang-orang yang memiliki peran penting dalam kehidupan atau komunitas mereka. Orang-orang yang telah mati itu bisa termasuk teman atau bahkan musuh. "Orang-orang tampaknya telah mengoleksi sisa-sisa orang yang pernah hidup dalam ingatan hidup atau budaya," tambah Booth.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya