SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit punggung atau tulang belakang. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Tulang belakang yang terasa sakit sering disepelekan masyarakat karena terkadang bisa sembuh dengan sendirinya. Padahal, tulang belakang yang sering terasa sakit atau nyeri bisa menjadi tanda penyakit yang kronis.

Rasa nyeri yang terjadi di area tulang belakang manusia ini disebabkan dua faktor, yakni trauma dan non-trauma. Untuk trauma, bisa dikarenakan jatuh, kecelakaan, terbentur sehingga bisa menyebabkan patah atau pun cedera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, untuk non-trauma disebabkan berbagai faktor. Beberapa di antaranya pengapuran, pengausan sendi, saraf terjepit, hingga yang paling parah adalah tumor.

Menurut dokter spesialis tulang belakang RS Ortopedi Prof Dr R Soeharso Sukoharjo, dr Abdaud Rasyid Yamani, jenis tumor yang bisa menyebabkan sakit tulang belakang ada tiga, yakni paru, serviks, prostat, dan tiroid.

Ekspedisi Mudik 2024

“Untuk nyeri tulang belakang karena tumor berasal dari sistem tulang belakang atau pun tumor yang menyebar dari tempat lain. Entah dari sarafnya atau tulang belakangnya. Paling sering terjadi menyebar dari paru, serviks, prostat, dan tiroid,” ujar pria yang akrab disapa Rasyid ini kepada Solopos.com, Sabtu (28/1/2023).

Untuk mengetahui penyebab tulang belakang sering sakit, entah karena tumor atau disebabkan hal lain, perlu dilakukan pemeriksaan.

Namun, mengistirahatkan tubuh bisa menjadi pertolongan pertama jika terjadi sakit tulang belakang. Namun jika sudah istirahat dan diberikan obat dan keluhan tidak mereda atau bahkan menimbulkan gejala tambahan, seperti lemas, turun berat badan, demam, bisa dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Dokter Rasyid mengatakan di RSO Prof Dr R Soeharso sendiri terdapat klinik untuk mengatasi sakit tulang belakang. Selain itu, di rumah sakit yang berlokasi di Jl Ahmad Yani 157, Mendungan, Pabelan, Kartasura, ini terdapat tindakan operasi dengan sayatan minimal untuk menangani sakit pada tulang belakang, yang dikenal dengan endoskopi.

“Endoskopi dilakukan dengan luka sayatan kecil. Dengan teknik itu, sedikit terjadi kerusakan pada otot dan struktur jaringan di tulang belakang di tempat operasi. Sehingga bisa memberikan efek nyeri pasca operasi lebih sedikit. Pasien bisa lebih cepat mobilisasi atau jalan cepat dan pasien pulang dengan lebih awal,” kata dia.

Sebagai perbandingan, pasien yang dilakukan endoskopi bisa pulang setelah dua hingga tiga hari menjalani perawatan. Sementara itu, pasien dengan operasi konvensional, bisa pulang empat sampai lima hari setelah menjalani perawatan.

Namun, tulang belakang yang sering terasa sakit langsung dilakukan tindakan endoskopi. Menurut Dokter Rasyid, ada tiga kasus yang bisa ditangani dengan endoskopi.

“Nyeri karena bantalan sendi tulang belakang, kedua nyeri jepitan saraf yang diakibatkan herniasi tulang belakang, dan yang ketiga himpitan saraf karena proses degeneratif,” imbuh dia.

Sebagai informasi, untuk teknik endoskopi dan pemeriksaan tulang belakang di RSO Prof. dr. Soeharso ini bisa ditanggung BPJS Kesehatan. Untuk informasi pendaftaran dan pelayanan, Anda bisa langsung klik di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya