SOLOPOS.COM - Malioboro Jogja. (Kemenpar.go.id)

Solopos.com, JOGJA — Ulah nakal tukang becak yang menipu wisatawan di Jogja viral di media sosial. Oknum tukang becak itu menolak mengantarkan wisatawan ke Malioboro Jogja dengan mengatakan pusat perbelanjaan itu sudah pindah dan tutup.

Cerita tidak menyenangkan itu datang dari seorang wisatawan yang menggunakan jasa pengayuh becak di kawasan Titik Nol Km Jogja. Hal itu diceritakan melalui video di unggahan akun TikTok @perfectstrangers99, Sabtu (19/3/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kala itu ada penarik becak yang menawarkan jasa dengan tarif Rp10.000 untuk tiga orang dengan tujuan Malioboro Jogja. Saat di tengah perjalanan, tukang becak itu justru mengantarkan mereka ke tempat oleh-oleh yang katanya murah, tetapi ternyata mahal.

Saat diminta mengantar ke Malioboro, kata dia, sopir becak tersebut menyampaikan bahwa Malioboro sudah tutup.

“Saat kami minta antar ke Malioboro malah dijawab, Mbak Malioboro sudah tutup, sudah pindah, enggak ada sekarang Malioboro di Jogja. Kami minta ke Pasar Beringharjo juga katanya sudah tutup,” terangnya.

Baca juga: Asal Usul Malioboro Jogja, dari Nama Serdadu Inggris?

Tak Mencerminkan Wong Jogja

Menanggapi ulah tukang becak nakal di Malioboro Jogja itu, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta telah melakukan koordinasi dengan stakeholder pariwisata. Hal ini setelah adanya kejadian seorang wisatawan yang mengaku ditipu oleh pengayuh becak di kawasan Malioboro, Jogja.

“Ini kami sudah koordinasikan dengan Pemkot [Jogja] dengan Dinas Perhubungan berkaitan dengan transportasi, tidak menutup kemungkinan seperti Gakkum dalam hal ini Satpol PP,” kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Malioboro Jogja Tak Ramah Wisatawan, Ada Apa Gerangan?

Dia menilai tindakan pengayuh becak terhadap wisatawan tersebut tidak mencerminkan perilaku dan budaya Jogja. Dia merasa prihatin atas kejadian yang menimpa wisatawan tersebut. Seharunya, pelaku usaha di kawasa wisata Jogja harus menjadi tuan rumah yang baik terhadap pengunjung.

“Ini menurut kami keprihatinan juga. Artinya, Jogja yang harusnya menjadi tuan rumah yang baik. Karena selama ini Jogja jadi daerah tujuan wisata, harusnya menjaga betul bersama-sama seluruh lapisan masyarakat, bahwa semua wisatawan yang datang harus dilayani dengan baik,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya