SOLOPOS.COM - Sebuah tugu PSHT di Dukuh Pinggir, Desa Tanggan, Gesi, Sragen, diduga dirusak sekelompok pendekar tak dikenal saat konvoi di daerah setempat, Minggu (5/7/2020). (Istimewa/Mulyanto)

Solopos.com, SRAGEN — Sebuah tugu milik Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Dukuh Pinggir, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen, diduga dirusak sekelompok pendekar saat konvoi, Minggu (5/7/2020) siang.

Tak cuma tugu, sebuah rumah warga PSHT di Dukuh Pinggir, Desa Tanggan, juga ikut dirusak. Kepala Desa Tanggan, Mulyanto, mengaku tugu itu dibangunnya dengan dana senilai Rp16 juta setelah dilantik menjadi Kepala Desa Tanggan beberapa bulan lalu. Mulyanto kecewa betul dengan kejadian itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya kurang tahu persis kejadiannya. Saya mendapat informasi ada konvoi berseragam pendekar. Tiba-tiba merusak tugu dan rumah salah satu pengurus PSHT Sub Tanggan. Tugu itu terletak di Dukuh Punggir RT 018, Tanggan. Tugu itu dibangun belum genap setahun,” ujarnya.

Sempat Ditutup, Tempat Praktik Dokter di Mandan Sukoharjo Kontak Erat Pasien Covid-19 Dibuka Lagi

Mulyanto menyampaikan peristiwa itu sudah dilaporkan ke aparat kepolisian karena situasinya di luar batas kemampuan desa. Dia mendengar sudah ada dua perguruan pencaksilat yang sudah siap-siap.

Kepala Desa Tangkil, Sragen Kota, Suyono, membenarkan sempat ada massa pendekar yang berjaga-jaga di wilayah Tangkil lantaran ada informasi perusakan tugu PSHT di Tanggan. Namun, massa pendekar itu sudah bubar pada pukul 14.00 WIB.

Selain merusak atribut PSHT di Tanggan, massa pendekar tersebut juga diduga merusak sebuah tugu PSHT di Dukuh Wahyu, Desa Blangu, Gesi, Sragen. Peristiwa itu diungkapkan Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko mewakili Kapolres Sragen AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo.

Langsung Dicek

Teguh bersama anggota Polsek Gesi dan aparat TNI langsung mengecek kondisi dua tugu PSHT dan satu rumah warga yang biasa digunakan untuk latihan PSHT yang dirusak massa tersebut.

“Informasi awal, peristiwa dugaan perusakan itu berasal dari adanya konvoi dengan menggunakan atribut pencaksilat tertentu. Konvoi itu menggunakan kendaraan roda dua yang diikuti sekitar 500-an orang. Massa bergerak dari selatan atau arah Tangkil ke Sapen kemudian menuju ke arah Desa Tanggan," ujar Teguh saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Pengemudi Hilang Kendali Gegara Anak Rewel, Mobil Ini Nyemplung Parit di Jalan Jogja-Solo Klaten

"Saat melintas di Dukuh Pinggir, massa diduga merusak tugu PSHT dan sebuah rumah milik warga PSHT. Setelah itu massa bergerak ke barat menuju Sukodono. Saat melintas di Dukuh Wahyu, Desa Blangu, massa juga diduga merusak tugu PSHT. Selanjutnya personel Polres Sragen dapat menghalau massa pendekar itu keluar dari wilayah Gesi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya