SOLOPOS.COM - Warga melintasi persimpangan Sambi yang ada Tugu 0 km Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen, Sabtu (24/7/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Desa Sambi, Kecamatan Sambirejo, Sragen, memiliki ikon baru berupa tugu bola yang berdiri di persimpangan Sambi. Tugu yang selesai dibangun tahun 2021 itu merupakan tugu 0 km dan menjadi pusat pertemuan empat kebayanan di Desa Sambi.

Bangunan tersebut didesain Pemerintah Desa Sambi tetapi dibangun oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen. Ikon baru itu menjadi simbol slogan Desa Sambi, yakni Sambi Nyawiji.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Sambi, Kresna Widya Permana, menyampaikan tugu itu memiliki makna menyatukan seluruh elemen masyarakat Sambi. Dia mengatakan warga Sambi bersatu padu demi mewujudkan satu tujuan yang sama, yakni menjadikan Sambi lebih baik. Dia menerangkan tugu itu menunjukkan satu bola yang disangga tujuh tiang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Tahun 2020, Ada 374 Pernikahan Anak di Bawah Umur di Sragen

“Dalam bahasa Jawa, tujuh itu adalah pitu yang maknanya pitulungan. Para warga juga sudah memiliki slogan yang disepakati seluruh ketua RT tetapi belum diluncurkan, yakni Sambi nyawiji. Pembuatan tugu itu tepat di pusat Desa Sambi atau sebagai tugu 0 km karena berada di tengah-tengah antara empat kebayanan. Dengan pembangunan tugu itu diharapkan menjadi cikal bakal Desa Sambi yang lebih baik,” jelas Kresna saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (24/7/2021).

Empat kebayanan yang dimaksud Kresna terdiri atas Gedangan, Jatisari, Bulu, dan Basan. Dia mengatakan pembangunan tugu itu menggunakan anggaran dari Disperkim Sragen. Sedangkan Pemerintah Desa Sambi sebagai inisiatornya.

Branding

Kresna mengatakan awalnya tidak banyak orang yang tahu tentang Sambi, tetapi lebih tahu bayanan. Dengan latar belakang itulah, Kresna menginisiasi pembangunan tugu bola itu dan tugu batas desa untuk mempertegas batas wilayah desa.

Baca Juga: Yang Ditunggu-tunggu, BST Mei-Juni 2021 untuk 30.806 Keluarga di Sragen Segera Cair

“Untuk desainnya saya minta bantuan teman seorang arsitek. Dari desain itu kemudian saya konsultasikan ke salah satu legislator supaya memungkinkan untuk dibiayai dari dana aspirasi. Kemudian saya diarahkan supaya konsultasi ke Disperkim. Karena lokasinya di jalan kabupaten maka bisa dibangun oleh dinas terkait,” ujarnya.

Kresna mengatakan dari pihak Disperkim dilakukan penyempurnaan desain karena lokasinya tidak rata. Dia mengatakan kebutuhan anggarannya sekitar Rp165 juta. Dia tidak mengetahui detailnya, yang jelas perencanaan 2020 dan pelaksanaannya 2021. “Untuk pembangunan tugu batas desa ada dua lokasi yang murni desain dari Disperkim, yakni di perbatasan Sambi-Tunggul dan Sambi-Dawung. Saya sengaja membuat branding dulu untuk nama desa. Ke depan harapnya lebih enak untuk promosi wisata,” ujarnya.

Kepala Disperkim Sragen, R. Suparwoto, membenarkan bila pembangunan tugu bola dan tugu batas kota dibiayai dari Disperkim.  Pembangunannya di 2021 ini tetapi detail anggarannya saya lupa. Anggarannya di bawah Rp200 juta. Tugu yang seperti itu hanya di Sambi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya