SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di dekat tugu perguruan silat yang baru dibangun di tepi jalan Sragen-Gesi, tepatnya di Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Kamis (6/8/2020). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Tugu baru perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dibangun di tepi jalan Sragen-Gesi, tepatnya di Dukuh Jenakrejo, Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis (6/8/2020), tugu perguruan silat itu dibangun pada jarak sekitar 300 meter dari timur Jembatan Sapen atau tak jauh dari SDN Kedungupit 4. Tugu itu dibangun dengan ketinggian sekitar lima meter dengan lebar sekitar lima meter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seorang pekerja sibuk membuat relief lukisan dan tulisan Persaudaraan Setia Hati Terate di permukaan tugu. Sebuah terpal warna biru digunakan untuk melindunginya dari sengatan mentari. Tugu itu belum dihiasai dengan cat warna karena masih dalam tahap pembuatan relief.

"Tugu ini dibangun oleh anak-anak di sini. Saya hanya mendapat tugas untuk membuat relief tulisan dan ornamen di permukaannya. Sudah tiga hari saya bekerja membuat relief itu," kata Sukadi, warga Sambungmacan, saat ditemui di lokasi.

Soal Wacana Pegawai Swasta Dapat Rp600.000/Bulan, Begini Penjelasan Sri Mulyani

Fira Lani, 24, pengguna jalan asal Tanon yang biasa melintasi jalan itu mengaku sudah mengetahui pembangunan tugu perguruan silat itu dua pekan lalu. Pada awalnya, dia tidak tahu tugu apa yang bakal dibangun di lokasi.

Ia baru sadar tugu yang dibangun itu tertera logo atau simbol perguruan silat saat lewat di jalan itu beberapa hari lalu.

"Setahu saya, sudah ada kesepakatan antara semua perguruan silat dengan Pemkab Sragen terkait larangan pembangunan tugu baru. Tapi ini kok malah bikin tugu baru," papar Fira.

Menanggapi hal itu, pengurus Ranting PSHT Kota Sragen, Sri Widodo, mengaku belum tahu persis kapan tugu PSHT di Kedungupit itu mulai dibangun. Meski begitu, dia sudah mengonfirmasi pengurus PSHT Rayon Kedungupit terkait pembangunan tugu tersebut.

"Hasil konfirmasi saya, tugu tersebut merupakan bangunan lama yang direhab ulang [renovasi]. Bangunan lama dirobohkan, lalu dibangun baru," ujar Sri Widodo.

Segera Dicek

Terpisah, Ketua I Forum Komunikasi Pencak Silat Sragen (FKPSS), Heru Santoso, mengaku belum mendapatkan laporan adanya pembangunan tugu baru perguruan silat di Kedungupit. Dia menegaskan seharusnya tidak boleh ada pembangunan tugu perguruan silat baru di Kabupaten Sragen.

Demi Bertahan, Hotel di Soloraya Buka Wedangan hingga Jual Sarapan di Pinggir Jalan

"Tugu di tempat umum sudah gak boleh, yang boleh di tempat pribadi. Kalau mau bangun baru harus izin. Kami belum ada laporan adanya pembangunan tugu baru di Kedungupit, nanti kami cek dulu," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya