SOLOPOS.COM - Tsunami di Tonga dipicu oleh letusan gunung berapi di dalam laut. (Wikipedia)

Solopos, SOLO — Tsunami di kepulauan Tonga yang disebabkan oleh letusan gunung berapi pada Minggu (16/1/2022), disebut ilmuwan sebagai once in a thousand years atau ledakan satu kali dalam ribuan tahun.

Dilansir dari dailymail.co.uk ledakan besar dari letusan gunung berapi ini membawa gempa yang berkekuatan 7,8 SR disertai tsunami yang menerjang pantai pulau pasifik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan hanya itu, abu vulkanik yang keluar bersamaan dengan letusan gunung telah menyelimuti dan menyebabkan putusnya jaringan Internet serta telepon pada kepulauan Tonga.

“Ini merupakan letusan gunung berapi yang diproduksi kira-kira seribu tahun lamanya” tulis Profesor Shane Cronin dari Universitas Auckland di The Conversation yang dilansir oleh dailymail.co.uk.

Baca Juga: Kepulauan Tonga Porak Poranda Diterjang Tsunami, Dua Orang Meninggal

Cronin menambahkan bahwasannya letusan ini bisa mengeluarkan vulkanik selama berminggu-minggu ataupun bertahun-tahun dari dalam gunung api.

Di lain sisi, abu vulkanik juga telah menghalangi penerbangan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah Selandia Baru untuk mengukur dan memperkirakan kerusakan yang terjadi, karena hal inilah belum bisa dipastikan korban dan dampak yang terjadi di dalam tsunami ini.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebutkan dampak letusan gunung ini sangat memprihatinkan.

Seusai bencana itu, beberapa lembaga di Selandia Baru juga tengah berusaha untuk menjalin komunikasi penuh dengan kepulauan Tonga. Akibat adanya letusan tersebut dilaporkan ada pulau baru yang muncul, peristiwa yang sama juga terjadi sepuluh tahun lalu di kepulauan Tonga.

Baca Juga: Tidak Ada WNI Jadi Korban Tsunami Tonga, Ini Penjelasan Kemenlu

Letusan di Tonga sempat dikhawatirkan akan berdampak pada negara lain akibatnya negara seperti Hawai, Alaska dan Pantai Pasifik Amerika serikat telah mengeluarkan peringatan tsunami.

Pemerintah Jepang juga mengimbau warganya untuk mengungsi ke daerah dataran tinggi dikarenakan gelombang yang lebih dari satu meter telah menghantam pesisir pantai.

Fiji dan Vanuatu juga membuat peringatan serupa dan telah membuka pusat evakuasi untuk antisipasi adanya dampak dari rentetan kejadian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya