SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan pembetonan jalan di Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo Rabu (2/3/2022). (Istimewa/ Dishub Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Truk muatan berat atau tonase berlebih resmi tidak boleh melintasi Underpass Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo pascaperbaikan selesai mulai Selasa (8/3/2022).

Hal ini menyusul sudah adanya kesepakatan antar lintas wilayah saat penentuan jalur untuk kendaraan jenis tersebut pada Rabu (2/3/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo, Toni Sri Buntoro, mengatakan pembatasan akses jenis kendaraan tertentu efektif diterapkan mulai pekan depan.

Kendaraan yang tidak boleh melintas meliputi seluruh kendaraan dengan beban melebihi 8.500 JBB (jenis berat bruto). Kebijakan tersebut menyesuaikan hasil analisa berdasarkan kemampuan menahan beban jalan di Underpass Makamhaji.

Baca Juga: Pengalihan Tonase Berat dari Underpass Makamhaji, Ini Kata Pengamat

“Berdasarkan hasil kesepakatan sudah ditentukan dan dipastikan jenis kendaraan yang tidak boleh melintas. Nanti kendaraan tersebut akan dialihkan ke jalur baru yang sudah disepakati Dishub lintas wilayah yang ruas jalannya digunakan. Untuk kendaraan di bawah beban tersebut masih bisa melintas di Underpass Makamhaji,” terang dia ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (3/3/2022).

Toni mengungkapkan nantinya jalur kendaraan bermuatan berat akan diarahkan melalui sejumlah jalur. Untuk kendaraan menuju ke Solo, akan melalui Kartasura menuju ke selatan menuju Kleco lalu ke Simpang Faroka. Sementara itu, jalur lainnya melalui selatan Kopasus menuju Baki ke Kadilangu lanjut ke Tanjunganom menuju ke Patung Pandawa.

“Intinya untuk kendaraan muatan berat jalurnya tidak beda jauh dengan jalur yang digunakan saat pengalihan jalur saat ini. Untuk kendaraan pribadi dan lainnya masih bisa menggunakan jalur manapun,” imbuh dia.

Saat ini Dishub Sukoharjo sedang mempersiapkan sejumlah rambu dan papan petunjuk untuk menginformasikan adanya penerapan jalur khusus kendaraan bermuatan berat. Rambu tersebut rencananya akan mulai dipasang pada Jumat (4/3/2022) di sejumlah titik strategis. Sehingga, pengemudi bisa mengetahui adanya aturan tersebut.

“Pastinya akan ada sosialisasi untuk kebijakan tersebut. Kami saat ini sedang mempersiapkan sejumlah rambu dan papan pengumuman. Termasuk nanti akan ada informasi di sejumlah exit tol sebagai pemberitahuan kepada pengemudi kendaraan bermuatan berat yang akan melintas ke Underpass Makamhaji,” ucap dia.

Baca Juga: Underpass Makamhaji Lelah Kelebihan Beban

Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jateng, Dwi Maryono, mengatakan struktur jalan di Underpass Makamhaji juga akan diperbaiki serta ditingkatkan kualitasnya. Menurut Dwi, perbaikan dengan mengaspal ulang jalan tidak akan berdampak pada keawetan jalan dalam kurun waktu lama. Sehingga, pihaknya memutuskan untuk membeton jalan tersebut dengan spesifikasi beton K 500.

“Karena kemarin kami rasa perbaikan aspalnya tambal sulam, makanya jalan ini kami putuskan diperbaiki dengan metode lain. Kami keruk semua aspal yang ada dan kami beton ulang dengan kualitas beton yang sama dengan spesifikasi untuk jalan tol. Jadi nanti jalan tersebut bisa lebih awet dibandingkan sebelumnya harapannya,” ucap dia ketika dihubungi Solopos.com Senin (28/2/2022).

Sementara itu, Pengamat Transportasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Syafii, mengungkapkan langkah untuk mengalihkan kendaraan berat dari akses Underpass Makamhaji merupakan langkah tepat agar sarpras akses tersebut bisa awet dan tidak mudah rusak lagi seperti sebelumnya. Namun, dia juga mengingatkan pengalihan rute akan memberikan dampak ke jalur lain yang akan ditentukan nanti.

“eban kendaraan bermuatan besar itu lebih besar dibandingkan dengan 1.000 kendaraan pribadi. Ditambah dengan ramainya lalu lintas berdampak pada kemacetan akan menimbulkan dampak kerusakan yang lebih besar. Karena beban yang diterima jalan itu lebih besar kalau kendaraan bersifat statis [diam] dibandingkan dinamik [berjalan]. Sehingga perlu adanya peningkatan perawatan intensif syukur-syukur bisa ditingkatkan kualitasnya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya