SOLOPOS.COM - Ustad Yusuf Mansyur

Solopos.com, JAKARTA – Ustaz Yusuf Mansur mewanti-wanti Anies Baswedan untuk tidak melarang pembacaan doa di sekolah-sekolah. Belakangan pemilik akun Twitter @Yusuf_Mansur ini merevisi pernyataanya dan meminta maaf.

Yusuf Mansur berang mendengar kabar adanya wacana pelarangan membaca doa di sekolah-sekolah. Kabar ini beredar di berbagai media sosial, forum internet, dan blog. Sang ustaz menumpahkan kekesalannya lewat kicauan di akun Twitter, Selasa (9/12/21014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekolah susah payah kawan-kawan mengusahakan ada ngaji, doa-doa, asmaa-ul husnaa di sekolah swasta dan negeri. Tapi yaaa ampuuunnn, ada yang mau ngoreksi. Susah payah kawan-kawan mengawal agar anak-anak berkah pelajaran dan hidupnya dengan memberlakukan dhuha dulu di awal. Doa di awal dan di akhir,” katanya di akun Twitter.

Ekspedisi Mudik 2024

Sesaat menulis kicauan ini rupanya Yusuf mendapati banyak mention dari pengguna Internet (netizen). Banyak yang memunculkan dalih soal pelarangan berdoa di sekolah. Beberapa hanya menautkan situs berita.

“Barusan saya denger kalimat jahat banget, yang menganggap bahwa ini adalah upaya pemaksaan praktik agama. Yaaa Allah,” demikian reaksi Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur bahkan sempat meminta untuk pemilihan presiden (pilpres) ulang.  “Aaaaammmmpuuuuunnnn… asli aammmmpppuuuunnnnn yaaa Allah. Sedih, marah, ngenes….pengen cepet-cepet pilpres baru lagi aja,” katanya.

Setelah menulis kritiknya, Yusuf akhirnya menelepon Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan. Sempat tak diangkat, telepon dari Yusuf akhirnya diterima Anies. Via telepon, Yusuf Mansur mendapatkan penjelasan soal kabar larangan dia di sekolah.

Alhamdulillah, ternyata enggak benar. Lalu nampaklah kesalahan saya pribadi. Insyaa Allah, saya perbaiki untuk ke depan harinya. Tapi saya terus melakukan peran ikut mengawasi. Hanya sekarang dah bertambah sedikit pengalaman, akan tabayyun dulu. Ga asal ceplos,” tulis Yusuf Mansur beberapa jam kemudian setelah mengkritik Anies Baswedan.

“Sekolah-sekolah masih aman, bila mau menjalankan kegiatan doa dan lain-lain untuk membuka dan menutup kegiatan belajar mengajar silakan malahan tetap didorong,” imbuhnya.

Menteri Anies sendiri kemarin telah membantah kabar pelarangan. Menurutnya, kabar itu tidak benar.

“Tidak benar mau melarang. Ini lagi fokus Kurikulum 2013, kok malah dikatakan menghapus doa di sekolah. Masa saya melarang doa. Ada-ada aja,” ujar Anies dikutip Solopos.com dari Detik, Kamis (11/12/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya