SOLOPOS.COM - Tren menonton film berubah. (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO–Tren menonton film saat ini dinilai mengalami perubahan seiring dengan adanya pandemi Covid-19. Hal ini dipicu dengan menjamurnya layanan tontonan secara digital.

Perubahan dalam tren menonton film itu ada dua macam yaitu binge-watching dan hopping. Apakah itu?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengamat film Hikmat Darmawan mengatakan menjamurnya layanan digital yang legal sepreti Netflix misalnya membentuk tren dan perilaku menonton film masyarakat dalam menonton salah satunya adalah binge-watching, menonton tayangan film atau serial secara berturut-turut tanpa jeda.

“Selain sudah tersedia layanan dan alternatif untuk menonton film, sebetulnya sekarang yang muncul adalah orang akan dan sudah terbiasa dengan binge-watching, terbiasa menonton banyak series,” kata Anggota Komite Film Dewan Kesenian tersebut di Jakarta seperti dikutip dari Antaranews.com, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: Kenali Ragam dan Gejala Penyakit Lambung Seperti Diidap Elly Kasim

Itu menunjukkan bahwa penonton sudah lebih bisa menerima cerita yang lebih kompleks. “Itulah mengapa series menjadi lebih diminati karena pendalaman karakternya, plot yang berliku, plot-twist, dan elemen lainnya. Ini juga membuat series menjadi salah satu potensi kuat saat ini,” ujarnya menambahkan.

Di sisi lain, Hikmat berpendapat ada juga pola “coba-coba” yang berkebalikan dari binge-watching yang membutuhkan atensi panjang dalam menonton sebuah tayangan. Mereka yang “coba-coba” ini justru memiliki atensi yang cenderung lebih pendek.

“Ini membuat film menjadi informasi yang berlimpah, dan ada semacam ‘industri ulasan’ di kalangan penonton. Tapi, itu tidak secara langsung. Orang lain jadi movie buff yang nonton banyak sekali tapi hopping [berlompatan], atau sebaliknya,” kata dia.

“Artinya, kenapa orang dari satu film lalu hop ke yang lain? Apa yang membuat orang untuk hopping? Biasanya, yang paling mudah dikorbankan adalah film panjang yang dianggap membosankan,” imbuhnya.

Namun, perubahan tren menonton film ini juga membuat penonton lebih cerewet. Hikmat berpendapat hal ini karena penonton lebih memperhatikan jalannya cerita, alih-alih hanya karena ingin melihat visual yang asyik untuk disaksikan maupun karena lakonnya adalah seorang pemain film terkenal.

Baca Juga: TikTok Uji Coba Tab Shopping di AS, Kanada, dan Inggris

“Sekarang ini sepertinya studio pun menjadi lebih memilih untuk mengajak aktor baru, tapi bisa membangun franchise atau empire [dari film yang diproduksi]. Story adalah yang paling kuat saat ini,” kata Hikmat.

“Orang sekarang lebih memilih mencari story dan bintangnya adalah pilihan kedua mereka, karena bintang membuat mereka betah nonton atau tidak. Penonton juga nantinya akan demand lebih banyak opsi. Seiring dengan itu, nanti akan ada industri dan infrastruktur film discord atau percakapan tentang film juga, seperti gosip, ulasan, customer guide, dan kritik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya