SOLOPOS.COM - Ilustrasi Grab Car (JIBI/Solopos/Antara)

Transportasi Solo, penyedia aplikasi taksi online Grab masuk Solo.

Solopos.com, SOLO — Penyedia aplikasi taksi online asal Jakarta, Grab, mulai merambah Solo. Grab menggandeng taksi konvensional dan sejumlah perusahaan taksi tertarik bergabung untuk memperluas pasar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Teknologi yang terus berkembang membuat pola konsumsi masyarakat berubah, termasuk penggunaan transportasi. Penyedia jasa transportasi online selama beberapa tahun terakhir tumbuh pesat di kota besar dan saat ini mulai merambah Solo.

Grab sebagai penyedia layanan aplikasi taksi online melirik Solo untuk ekspansi. Grab telah melakukan pertemuan dengan enam perusahaan taksi di Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Dua perusahaan, yakni Kosti dan Gelora mengaku tertarik bekerja sama dengan penyedia aplikasi transportasi ini. Direktur PT Sekar Gelora Taksi, Meddy Sulistyanto, mengaku tertarik bekerja sama untuk memperluas pasar.

Perusahaan taksi ini sebelumnya telah memiliki aplikasi pemesanan online, G-Line, dan sudah diunduh sekitar 4.800 pengguna. Namun, selama ini pengguna aplikasi ini kebanyakan berasal dari Solo.

“Kami memutuskan bekerja sama dengan Grab untuk memperluas pasar dengan menyasar pengunjung dari luar kota. Hal ini karena mereka tidak hafal nomor telepon Gelora tapi sudah familier dengan Grab dan menggunakan aplikasinya,” ungkap Meddy saat ditemui wartawan di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Jumat (17/3/2017).

Selain itu, Meddy berharap dengan kerja sama ini, dapat memaksimalkan penggunaan armada Gelora Taksi yang mencapai 239 unit. Dia mengungkapkan saat ini masih tahap uji coba Grab untuk 60 unit-70 unit taksi Gelora sejak Kamis (16/3/2017).

Belum seluruh armada menggunakan aplikasi Grab karena keterbatasan smartphone yang digunakan sopir taksi. Launching dilakukan bersama dengan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Dia mengungkapkan meski telah memiliki G-Line, dua aplikasi ini bisa digunakan dan dioperasikan bersamaan. Hal ini diharapkan mempermudah wisatawan yang berkunjung ke Solo.

Dia menyampaikan pemesanan aplikasi online ini terus berkembang. Dari 1.000-an pemesanan/hari, 10%-15% di antaranya memesak lewat aplikasi. “Jika menggunakan Grab, nanti disampaikan ke taksi terdekat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan,” imbuhnya.

Tarifnya, kata Meddy, masih menggunakan tarif normal. Hal ini supaya tidak terjadi gesekan dengan perusahaan taksi lainnya mengingat tarif taksi ditentukan bersama enam perusahaan lain.

Namun, dia menyampaikan Grab memberikan promo untuk dikenalkan ke konsumen. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan ada penyesuaian tarif.

Salah satu sopir Gelora Taksi, Slamet Rosyidi, mengatakan selama dua hari uji coba menggunakan aplikasi Grab, pemesanan naik sekitar 50% jika dibandingkan sebelumnya. Dia mengungkapkan semakin banyak penumpang asal luar kota yang memesan Taksi Gelora dari hotel dan stasiun dengan menggunakan aplikasi ini.

“[Kemarin] Pagi ini hingga pukul 07.00 WIB sudah ada sopir yang mengangkut enam penumpang yang memesan lewat Grab. Awalnya memang butuh penyesuaian tapi penggunaan mudah dan sudah ada pelatihan,” kata dia.

Meddy mengatakan sejak adanya Gojek, jumlah penumpang taksi turun 25%-30%. Karena itu, kerja sama dengan Grab diharapkan dapat mengembalikan jumlah penumpang.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Solo, Taufiq Muhammad, menyampaikan kunjungan perwakilan Grab dan Gelora Taksi untuk menyampaikan kerja sama tersebut. “Ini hanya kunjungan, legal formal kerja sama menurut rencana dilakukan pekan depan bersama dengan Wali Kota,” kata dia.

Manager Kosti Solo, Suyanto, juga mengaku tertarik bergabung dengan Grab meski telah memiliki aplikasi Kosti Solo. Namun, hal tersebut masih dibahas bersama dengan anggota di Rapat Anggota Tahunan (RAT), 21 Maret mendatang.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan Solo tidak alergi dengan transportasi berbasis aplikasi. Namun, harus sesuai aturan. “Penyedia aplikasi taksi online bisa masuk Solo tapi harus menggandeng taksi konvensional, jangan menggandeng kendaraan pelat hitam. Transportasi online tetap harus sesuai aturan yang ada,” ungkap Rudy kepada wartawan di Balai Kota Solo, Jumat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya