SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus Damri (JIBI/Solopos/Dok.)

Transportasi Semarang bakal diperkaya dengan Bus Rapid Trans (BRT) Trans Semarang yang melayani penumpang dari dan ke Bandara Ahmad Yani.

Semarangpos.com, SEMARANG – Otoritas Bandara Ahmad Yani Semarang berjanji akan memberikan keleluasan bagi moda transportasi darat, seperti Bus Rapid Trans (BRT) Trans Semarang dan bus-bus milik Damri, melayani penumpang dari dan ke bandara itu setelah proyek revitalisasi yang saat ini masih berlangsung selesai dilaksanakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Janji terbitnya izin operasional bagi angkutan umum massal masuk dan melayani penumpang dari dan ke bandara baru itu disampaikan General Manager Bandara Ahmad Yani, Priyo Jatmiko, saat menggelar konferensi pers di ruang rapat bandara Semarang tersebut, Selasa (4/10/2016). “Memang saat ini angkutan moda, seperti BRT atau Damri tidak bisa masuk. Tapi, nanti di bandara yang baru akan kami izinkan. Bahkan, mereka akan jadi prioritas untuk memberikan pelayanan prima lepada penumpang,” ujar Priyo.

Bukan hanya berjanji memberikan akses masuk bagi alat transportasi umum massal, Priyo juga berjanji akan mengizinkan Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang atau Perum Damri mendirikan halte di kawasan Bandara Ahmad Yani yang baru. Meski demikian, ia belum bisa memastikan perusahaan moda transportasi massal yang akan digandeng otoritas Bandara Ahmad Yani melayani penumpang dari dan ke bandara Semarang itu.

“Nanti, itu masih belum kita bicarakan. Tapi, intinya bandara yang baru nanti akan punya angkutan moda keluar dan masuk area,” beber Priyo.

Saat ini, transportasi darat yang tersedia bagi penumpang dari dan ke Bandara Ahmad Yani Semarang dimonopoli taksi milik koperasi TNI Angkatan Udara (AU). Moda transportasi massal, baik BRT yang milik Pemkot Semarang, Damri yang merupakan badan usaha milik negara, ataupun swasta lain dilarang masuk ke area bandara.

Priyo berlikah tidak bisa masuknya BRT ke kawasan Bandara Ahmad Yani Semarang dikarenakan area bandara dinilai terlalu sempit. Rute untuk kendaraan dari pintu masuk ke pintu keluar, menurut dia sangat singkat dan sempit. “Kalau jam-jam padat kami khawatir bus malah bisa menghambat. Jadi saat ini bus memang kami larang dan hanya sampai depan perlintasan kereta,” terang Priyo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya