SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengendara ojek berbasis aplikasi alias ojek online. (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad Iqbal)

Dinas Perhubungan Klaten terus memantau operasional ojek online Grab Bike.

Solopos.com, KLATEN — Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten terus memantau perkembangan ojek berbasis aplikasi di Kota Bersinar. Dishub juga berkoordinasi dengan dishub se-Soloraya mengingat ojek berbasis aplikasi online tidak mengenal batas wilayah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dishub Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengaku kerap melihat ojek berbasis aplikasi melintasi wilayah Klaten. Namun, ia tidak tahu apakah itu hanya melintas atau memang beroperasi di wilayah Klaten. (Baca juga: Ojek Online Grab Bike Rambah Klaten)

“Untuk sementara ini kami masih memantau terus perkembangannya. Kami juga berkoordinasi dengan dishub se-Soloraya untuk urusan ini,” kata Purwanto saat ditemui wartawan di Desa Brajan, Prambanan, Rabu (2/8/2017).

Hingga kini Dishub belum menerima satu pun permohonan izin soal penyelenggaraan ojek berbasis aplikasi di Klaten. Dishub pun tak bisa melakukan penertiban mengingat regulasi yang mengatur masih bergulir.

“Sementara ini kan regulasi baru berjalan, mau mengubah Permenhub tapi belum disosialisasikan lagi. Kami lihat dulu juknisnya [petunjuk teknis] seperti apa,” terang Purwanto.

Menurut pantauan Dishub, ada beberapa lokasi ojek pangkalan di Klaten, seperti di Bendogantungan, Penggung, Karangwuni, kawasan Masjid Al Aqsa, Delanggu, dan lainnya. Dishub belum berencana mengumpulkan baik ojek aplikasi dengan ojek pangkalan dalam waktu dekat.

“Kami pantau perkembangannya nanti seperti apa. Kami antisipasi jangan sampai terjadi gejolak,” beber dia.

Terpisah, salah satu pelaku usaha travel, Supriyadi, menuturkan sempat ditawari bergabung dengan salah satu penyedia aplikasi khusus mobil. Namun, ia belum tertarik.

Ia menilai masyarakat Klaten lebih menyukai sarana transportasi tradisional ketimbang harus order secara online. “Saya sempat ditawari tapi saya belum tertarik,” kata Supriyadi.

Ia menilai saat ini pangsa bisnis transportasi online di Klaten belum begitu besar. Masyarakat Klaten lebih menyukai cara tradisional. “Kalau online kan hanya generasi muda yang bisa mengakses,” tutur dia.

Sebagaimana diinformasikan, ojek berbasis aplikasi online Grab Bike mulai merambah Klaten. Penyedia jasa layanan itu membuka perekrutan dengan menyebar pengumuman lewat selebaran serta membuka booth di salah satu swalayan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya