SOLOPOS.COM - Liviana Dwi Putri danYuspina Kurbayanti dari MA UF NW Paok Lombok. (Istimewa-dokumen pribadi)

Tahukah anda faktor yang menyebankan terjadinya trasformasi pasar tradisional menjadi pasar online? apa dampak yang di timbulkan? Serta bagaimana cara mengatasinya? Kita tidak bisa memungkiri bahwa perkembangan terknologi yang semakin pesat membawa banyak perubahan di dalam kehidupan manusia, tak terkecuali di sektor perdagangan.

Istilah jualan online sudah tidak asing lagi di dengar oleh telinga masyarakat Indonesia, terlebih lagi pada masa pandemi COVID-19 yang melanda tanah air bahkan sampai ke seluruh dunia. Akibat penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di berbagai daerah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Masyarakat mau tidak mau harus beraktifitas dari rumah, hal ini mengakibatkan omzet para pedagang tradisional menjadi menurun yang di akibatkan oleh jarangnya masyarakat pergi ke pasar. Namun dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, masyarakat saat ini mulai melakukan transaksi perdagangan menggunakan virtual atau biasa dikenal dengan istilah jual beli online. fenomena ini juga mengubah cara masyarakat bertransaksi yang awalnya menggunakan uang tunai sekarang lebih sering menggunakan uang elektronik.

Kegiatan jual beli online ini secara tidak langsung mengikis keberadaan para pedagang tradisional, hal ini di karenakan minat konsumen untuk berbelanja online lebih tinggi dari pada berbelanja di pasar tradisional. Kemudahaan serta kenyamanan dalam kegiatan transaksi jual beli online menjadi paktor pendorong masyaraakat lebih memilih berbelanja online ketimbang berbelanja di pasar tradisional.

Di sisi lain, kekhawatiran masyarakat untuk keluar rumah turut memukul denyut nadi pasar tradisional. Menurut Survei Sosial Demografi Dampak Covid-19 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 69,43% responden mengaku khawatir atau sangat khawatir keluar rumah dan 20,69% cukup khawatir keluar rumah, hal ini semakin mempersulit keberadaan pasar tradisional sebagai tempat transaksi jual beli masyarakat.

Perubahan ini membawa berbagai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif di dalam kehidupan masyarakat. Dampak positif yang di timbulkan oleh transpormasi pasar tradisional menjadi pasar online yaitu mempermudah transaksi masyarakat yang pada awalnya harus pergi kepasar kini bisa di lakukan hanya di rumah saja.

Proses transaksi tidak harus menggunakan uang tunai kini bisa melakukan uang elektronik setra dapat membatasi intraksi antar masyaraakat guna memutus mata rantai penyebaran virus yang sedang melanda tanah air saat ini.

Kemudahan transaksi melalui kegiatan jual beli online tidak selamanya membawa dampak positif, karena dibalik kemudahan tersebut selalu ada dampak negatif di baliknya seperti maraknya penipuan yang terjadi pada saat transaksi contohnya barang yang tidak sesuai dengan gambar baik dari segi kualitas,ukuran,bentuk barang, dan lain sebagainya.

Terkikisnya eksistensi pasar tradisional sebagai tempat transaksi barang dan sekligus sebagai ladang mata pencaharian masyarakat yang belum terlalu mengenal teknologi setra dapat menghilangkan sumber mata pencaharian masyarakat yang ada di pasar tersebut seperti para tukang angkut barang.

Perubahan seperti ini sebenarnya bisa saja terjadi karna pemikiran masyarakat yang semakin berkembang serta pemanfaatan teknologi yang sangat baik, persaingan di sektor perdagangan juga sudah biasa terjadi, karna setiap pedagang pasti membuat berbagai strategi pemasaran agar barang yang di jual laku di pasaran tak terkecuali memanfaatkan teknologi yang ada.

Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kedepannya uang elektronik lebih sering di gunakan dari pada uang kertas. Adaptasi dengan berbagai kemajuan dan perubahan yang ada merupakan hal penting yang bisa di lakukan oleh masyarakat khususnya bagi para pelaku usaha agar tidak kalah saing dalam mengenbangkan usahanya, pemanpaatan teknologi yang sangat baik adalah kunci untuk memajukan usaya yang ada, karna pada sekarang ini para konsumen akan lebih memilih berbelanja dengan cara yang mudah, hemat waktu, terjangkau dan yang pastinya kekinian.

Kemauan para pelaku usaha untuk mencoba membuat trobosan baru merupakan salah satu cara meningkatkan omzet penjualannya. Lagipula kita tidak bisa menyalahkan perubahan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, yang bisa kita lakukan adalah mencetuskan ide-ide baru yang lebih kreatif dan lebih inovatif agar para pelaku usaha tidak kalah dalam persaingan bisnis yang semakin ketat.

Jika hanya mengandalkan cara berbisnis yang biasa-biasa saja, maka tidak menutup kemungkinan para pelaku usaha akan kalah dalam persaingan di dunia bisnis. Walaupun kita sering mendengar istilah “rezeki sudah ada yang atur” namun jika tidak di barengi dengan usaha maka tetap saja akan kalah dalam persaingan, karna yang lebih inovatif, menarik, dan kreatif akan lebih banyak peminatnya dari pada yang biasa-biasa saja.

Jangan menyalahkan perubahan zaman dan kemajuan teknologi yang menyebabkan usaha yang anda geluti kalah bersaing di dunia bisnis namun carilah ide-ide baru yang lebih menarik, kreatif serta inovatif agar usaha anda bisa bersaing di dunia bisnis.

Lalu apakah keberadaan uang kertas akan terkikis akibat masyarakat lebih sering menggunakan uang elektronik? Jika di perhatikan lebih seksama memang pada saat sekarang ini masyarakat lebih sering menggunakaan uang elektronik namun itu tidaklah berpengaruh terlalu besar ke pada penggunaan uang kertas, hal ini di karnakan masih banyaknya masyarakat yang menggunakan uang kertas sebagai alat transaksi walaupun itu pada saat bertransaksi di pasar online (jual beli online), karna di pasar online juga menerapkan system COD atau bayar di tempat (menggunakan uang kertas), jadi keberadaan uang kertas tidak akan terkikis oleh adanya uang elektronik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya