SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Solopos/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR – M, 21, warga Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar ditemukan dalam kondisi meninggal gantung diri di sebelah jenazah ibunya Sabtu (17/7/2021). Berdasarkan kesaksian keluarga korban, M memutuskan mengakhiri hidupnya karena merasa depresi setelah mengetahui ibunya meninggal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari laporan Polsek Gondangrejo, ibu dari M berinisial T, 60, diketahui meninggal dunia di kasur lantai dengan posisi terbaring dan T dalam posisi tergantung menggunakan kain sprei yang diikatkan ke plafon baja. Berdasarkan kesaksian keluarga, sang ibunda, T, diketahui mengidap penyakit kanker payudara dan diabetes akut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Ini Dia Dewanya Mi Ayam di Kota Solo, Sudah Pernah Coba?

Kapolsek Gondangrejo, Iptu S. Widiatmoko, mengatakan sebelum ditemukan gantung diri, M mendatangi kakaknya yang bernama Setiawan di Solo sekitar pukul 07.00 WIB. M mendatangi kakaknya untuk memberitahukan kabar meninggalnya sang ibu. Namun, ketika kakaknya tersebut menyusul ke rumah duka, M, justru juga  ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

“Setelah diberitahu kabar meninggalnya ibunya, M pulang ke rumahnya lebih dulu. Sekitar pukul 07.45 WIB, kakaknya menemukan adiknya sudah gantung diri di dekat jenazah ibunya,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com Sabtu malam.

Mengetahui hal tersebut, Setiawan langsung melaporkan peristiwa itu kepada ketua RT setempat untuk membantu melapor ke Polsek Gondangrejo. Setelah menerima laporan, anggota Polsek Gondangrejo langsung menuju lokasi bersama Inafis Polres Karanganyar, Petugas Puskesmas Gondangrejo, dan sukarelawan.

Baca juga: SETOP COVIDIOT!!

Menurut Kapolsek, berdasarkan hasil fisum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban. Setelah melakukan fisum luar, kedua jenazah kemudian dilanjutkan dikebumikan.

“Kalau berdasarkan informasi yang masuk ke kami alasan bunuh diri korban karena depresi. Soalnya, kedua korban hanya tinggal berdua sedangkan ayahnya atau suami sudah lama meninggal dunia. Kami tidak melakukan autopsi karena pihak keluarga meminta untuk tidak melakukannya dan menandatangani surat pernyataan,” ungkap dia.

Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah kehidupan. Hidup hanya sekali, sayangi nyawamu. Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan gelagat depresi dan ingin bunuh diri segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri:

1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya