SOLOPOS.COM - Siswi SMK di Brebes, Jawa Tengah, korban penyiraman cairan misterius.(Detik.com)

Solopos.com, BREBES -- Kejadian tragis dialami seorang siswi SMK di Brebes, Jawa Tengah. Dia menjadi korban penyiraman cairan misterius yang menyebabkan kulit wajah, tangan, kaki dan dadanya terbakar. Korban disiram cairan misterius saat hendak bertransaksi cash on delivery (DOC).

"Saat itu, ada seseorang yang memesan masker wajah dan mengajak cash on delivery [COD]. Calon pembeli meminta COD dilakukan di tempat sepi," ujar korban berinisial R, 16 di rumahnya, Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Brebes, Rabu (17/3/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Siswi SMK yang berjualan produk-produk perawatan wajah dan kosmetik secara online itu tak curiga dengan keinginan calon pembelinya. Mereka sepakat untuk bertemu di di kawasan dekat Puskesmas Sudamulya pada 17 Januari 2021.

"Pertama mau COD di gapura masuk Desa Sisalam. Tapi waktu itu tidak jadi. Calon pembeli ini minta COD di dekat Puskesmas Sidamulya. Saya ke sana, tapi tempatnya sepi. Saat itu jam 20.30 sudah malam. Akhirnya saya balik lagi ke arah pulang," lanjutnya.

Baca jugaHoror, Pria di Kebumen Ngamuk Bacok tetangga, 1 Meninggal dan 5 Luka-luka

Saat perjalanan akan pulang, siswi SMK itu ternyata diikuti oleh pengendara motor. Pengendara motor itu kemudian menyiramkan cairan misterius ke tubuhnya sebanyak dua kali.

R mengaku tak mengenali penyiram cairan itu. Pelaku, kata R, menggunakan helm, jaket, dan sarung tangan.

"Saya tidak melihat wajah pelakunya karena ditutupi rapat. Dia menyiram dua kali ke badan saya. Awalnya tidak kerasa apa-apa. Setelah sampai di rumah badan saya sakit semua seperti terbakar," kata R.

"Kayaknya air keras, kayaknya," lanjut siswi SMK ini, dilansir Detik.com.

Baca jugaTKI Brebes Tertular Covid-19 Varian B117

Kelanjutan Kasus

Usai peristiwa itu, akun calon pembeli yang seharusnya COD dengannya mengirim pesan kepada R dengan kata-kata tentang dendam yang sudah terbalas.

"Di antaranya isi pesannya itu ada kalimat 'Dendam saya sudah terbalas'," lanjut R sembari menunjukkan isi pesan yang masih tersimpan di ponselnya.

Akibat kejadian ini, R mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya. Mulai dari wajah, kedua tangan dan kaki serta bagian dada. Sudah dua bulan, R hanya bisa terbaring di atas tempat tidurnya.

Luka bakar yang dialami hanya dibiarkan terbalut kain perban. Keluarga mengaku sudah tidak sanggup membawa R ke rumah sakit karena keterbatasan biaya.

Bahkan motor yang dipakai R saat kejadian sudah dijual untuk perawatannya. R mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Polisi bahkan saat itu sudah mendatanginya, tapi hingga kini dia belum mengetahui kelanjutan kasusnya.

"Sudah dilaporkan ke polisi, kemudian polisi sudah datang. Sudah tanya-tanya dan diminta keterangan, melihat chating-an," kata R.

Baca jugaTenggelam Saat Cek Aliran Sawah, Warga Geyer Ditemukan Meninggal

Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPPKB) Brebes, Sri Gunadi Purwoko, mengaku baru tahu tentang kejadian itu.

Selain menangani secara medis, dia juga berjanji akan memberikan pendampingan hukum terhadap siswi SMK tersebut. Kasus yang menimpa R dinilainya perlu ditangani serius agar pelaku segera ditangkap.

"Terus terang kami baru tahu hari ini dari kalian (wartawan). Tapi segera akan perintahkan untuk mendatangi rumah korban hari ini. Kalau memang perlu dibawa ke rumah sakit akan kami lakukan," kata Sri Gunadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya