SOLOPOS.COM - Jenazah EP, 31, korban tragedi gas bocor di Krajan, Mojosongo, Jebres, Solo, digotong rekan-rekannya menuju TPU Untoroloyo Mojosongo, Kamis (19/5/2022) siang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Dua orang meninggal dunia akibat kecelakaan tabung gas bocor di Kampung Krajan, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (12/5/2022), namun kedua korban meninggal beberapa hari setelah kejadian.

Awalnya, ada empat orang mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut. Para korban ada yang dirawat di RS dr Oen Kandangsapi, Jebres, dan ada pula yang di RSUD dr Moewardi Solo. Namun, dua dari empat korban luka bakar itu kemudian meninggal dunia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (19/5/2022), dua korban meninggal masing-masing berinisial Kr, 11, dan EP, 31. Kr meninggal dunia pada Senin (16/5/2022) di RS dr Oen Kandangsapi, Jebres, Solo.

Sedangkan EP meninggal dunia pada Rabu (18/5/2022) di RSUD dr Moewardi Jebres, Solo. Pemakaman korban tragedi tabung gas bocor itu dilakukan pada Kamis sekitar pukul 13.00 WIB di TPU Untoroloyo, Mojosongo, Jebres, Solo.

Lurah Mojosongo, Winarto, saat ditemui di kantornya, Kamis siang, mengonfirmasi adanya kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu murni kecelakaan. Empat orang dilaporkan mengalami luka bakar.

Baca Juga: Diduga Tabung Gas Bocor, Dapur Warga Keprabon Solo Terbakar

Keempat korban yaitu Smy, Kr, 11, SM, 13, serta EP. Kr dan SM merupakan anak dari Smy. Sedangkan EP masih kerabat keluarga tersebut. Smy, Kr, dan EP mengalami luka bakar cukup serius sehingga harus dirawat inap di rumah sakit. Sedangkan SM hanya mengalami luka di bagian kaki sehingga beberapa hari sudah pulang dari rumah sakit.

Namun tragis, Kr mengembuskan napas terakhir pada Senin dan EP meninggal dunia pada Rabu. Sementara Smy hingga Kamis siang masih dirawat di rumah sakit. “Kami prihatin dan mendoakan,” ujar Winarto.

Tempat Usaha Tahu-Tempe

Winarto menjelaskan lokasi tragedi tabung gas bocor di Mojosongo, Solo, itu adalah tempat usaha tahu tempe yang menjadi satu dengan rumah. Tempat itu milik Smy dan saudaranya, HS, ayah EP. EP selama ini membantu bekerja di situ.

Baca Juga: Bikin Panik, Gas Bocor Nyaris Hanguskan Usaha Katering di Sumber Solo

“Lah tabung gas itu bau begitu kan, lalu mau dimasukkan kolam. Tapi lewate yang salah. Lewate samping tungku api sing gede untuk nggodok tahu. Lah apinya langsung menyambar dan mengenai para korban,” katanya.

Menurut Winarto, yang membawa tabung gas untuk dimasukkan kolam air yaitu Smy. Tapi dua anak Smy, yakni Kr dan SM mengikuti dari belakang. Saat api menyambar, SM berusaha menarik adiknya, Kr.

“Yang kecil [Kr] kepleset, ditarik sama kakake ora kuat, terus api gede, kakake lari. Anaknya [Kr] parah sampai meninggal. Kakake sudah pulang ke rumah, kakinya saja yang kena. Bu Smy di rumah sakit,” urainya.

Baca Juga: Begini Cara Praktis Atasi Tabung Gas Bocor Mendesis

Sedangkan EP ikut terbakar lantaran berusaha menolong Smy dan anaknya. “EP ini kan lagi di tungku gede tadi. Tahu ada sambaran api dia langsung lari menolong Bu Smy, enggak tahunya EP kena juga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya