SOLOPOS.COM - Sekitar 10.000 pendukung PSS Sleman beratribut hitam memadati tribune Stadion Manahan Solo, saat PSS Sleman menghadapi Persita Tangerang di Piala Presiden 2022, Kamis (16/6/2022). (Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO — Panitia Pelaksana (Panpel) Stadion Manahan Solo menjadikan tragedi meninggalnya dua suporter di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai pelajaran. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tidak terjadi di Solo. Hingga saat ini belum ada petunjuk dari PSSI maupun Liga Indonesia Baru (LIB) ke panpel menyusul peristiwa itu.

Ketua Panpel Piala Presiden 2022, Ginda Ferachtriawan, kepada Solopos.com, Minggu (19/6/2022) mengatakan hingga saat ini Panpel masih bersiap diri seperti biasa menjelang laga Persis Solo melawan PSIS Semarang pada Selasa (21/6/2022) sembari menunggu arahan dari PSSI dan LIB. Panpel sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait laga bertajuk Derbi Jateng itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Peristiwa itu menjadi perhatian serius bahwa Panpel Solo lebih waspada. Bandung juga ada peristiwa menyalakan flare, ini menjadikan kami harus berhati-hari,” kata dia.

Ia menambahkan pertandingan di Solo selalu digelar sore hari. Berbeda dengan Bandung yang menggelar laga pada malam hari. Lalu, kapasitas Stadion Manahan jauh lebih sedikit dibandingkan GBLA sehingga petugas yang digerakkan jauh lebih sedikit.

Di Solo penonton yang berada di kawasan stadion sudah memiliki tiket. Proses penjualan tiket terbagi dua sistem yakni online dan offline.

Baca juga: Persis Solo Vs PSIS: Pembelian Tiket Dibuka Siang Ini Pukul 11.00 WIB

“Suporter cepat masuk ke stadion, kalau online ada proses scan. Kalau sudah tiba segera masuk. Tiket gelang sebaiknya langsung digelangkan. Body checking di pintu masuk tribun, saat ini scan tiket di ring satu,” kata dia.

Dia menyebut Stadion Manahan Solo memiliki dua ring, yakni ring satu masuk jogging track dan ring dua pintu tribun. Ia mengimbau pemilik tiket online dapat mengcapture tiket dan tidak membuka ke aplikasi.

Selain untuk mempercepat proses masuk, hal ini juga mengantisipasi jika jaringan provider tidak bagus. Lalu, dia memastikan capture itu dipakai sendiri jangan sampi dikirim ke orang lain. Hal itu dapat mengurangi resolusi dan tiket hanya bisa discan sekali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya