Solopos.com, BOYOLALI – Jasad seorang korban penembakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 di Ukraina, Supartini, asal Karanganyar, tiba di Bandara Adi Soemarmo, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (6/9/2014), pukul 13.30 WIB.
Jasad warga Dusun Sidorejo, Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, itu diberangkatkan dari Belanda menggunakan pesawat Maskapai Garuda Indonesia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Kepala Subdit Pengawasan dan Kekonsuleran, Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kemenlu, Krisna Jailani, mengatakan tidak ada hambatan yang mengiringi proses pengiriman jenazah dari Belanda menuju Indonesia. Dia mengakui pemulangan jenazah membutuhkan waktu yang relatif lama lantaran harus melalui proses identifikasi melalui tes Deoxyribonucleic Acid (DNA). “Karena identifikasi menggunakan DNA, maka harus ada kehati-hatian dalam mencocokkan data antemortem dan postmortem. Diusahakan seminimal mungkin tidak ada kesalahan sehingga memang butuh waktu yang lama,” kata Krisna saat ditemui wartawan seusai menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga di Bandara Adi Soemarmo. Dari 12 WNI yang menjadi korban penembakan pesawat MH17, baru tiga jasad yang sudah dipulangkan ke Tanah Air. (Baca: Ditembak Rudal Rusia)
“Masih ada lima jenazah yang belum diidentifikasi. Kita belum ada target kapan selesainya. Tapi kita selalu berupaya,” ujar Stasiun Manager MAS di Jakarta, Abdul Syukur Bin Saleh, yang ikut mengantar kepulangan jenazah. Sementara itu, pihak keluarga korban enggan dimintai tanggapan perihal kedatangan jenazah di bandara. Mereka enggan menjawab pertanyaan sejumlah wartawan sembari berlalu meninggalkan bandara.