SOLOPOS.COM - Komisioner Pemantauan/Penyelidikan Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kiri). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto - nym)

Solopos.com, JAKARTA — Komnas HAM menyebut bahwa gas air mata yang ditembakkan oleh anggota kepolisian menjadi penyebab kematian dari sebagian besar korban tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Pernyataan itu disampaikan Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam. Dia menjelaskan bahwa hal itu terlihat dari kondisi jenazah lebam atau biru di bagian wajah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disebabkan karena korban mengalami kekurangan oksigen. “Sebenarnya hal ini kurang lebih menjadi potensi penyebab kematian. Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru. Ini kemungkinan besar karena kekurangan oksigen,” jelas Anam dalam keterangan resmi dikutip Kamis (6/10/2022).

Dia juga mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan kondisi korban meninggal dunia yang mengalami patah tulang di bagian rahang dan kaki. Para korban mayoritas mengalami kemerahan pada bagian mata yang disebabkan gas air mata.

Anam memperkirakan data jumlah korban meninggal dalam kasus ini masih perlu dicek kembali. Pasalnya, banyak pihak keluarga yang langsung membawa jenazah korban pulang ke rumah tanpa melewati pendataan pemerintah setempat.

Baca Juga : Jadi Pelaku Utama di Tragedi Kanjuruhan, Mahasiswa: Polisi Harus Tanggung Jawab

“Kondisinya memang sangat crowded sehingga angkanya akan bertambah karena beberapa belum dicatat atau langsung dibawa pulang oleh keluarga,” terangnya.

Banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan membuat pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Tim dibentuk pada Senin (3/10/2022) ini telah mendapat instruksi khusus dari Presiden Joko Widodo untuk mengusut kasus tersebut kurang dari satu bulan.

“Tim pencari fakta itu diminta segera bekerja. Kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan,” kata Menko Polhukam sekaligus Ketua TGIPF, Mahfud Md., dalam keterangan resmi, Selasa (4/10/2022).

Mahfud menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini telah menemukan permasalahan besar yang mendasari tragedi Kanjuruhan.

Tim TGIPF masih membutuhkan waktu untuk bisa menyelsaikan masalah-masalah detail yang diharapkan bisa dikerjakan tidak sampai satu bulan.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Komnas HAM: Gas Air Mata Penyebab Utama Kematian Korban Kanjuruhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya