Solopos.com, SOLO -- Tradisi unik dijalankan Suku Wodaabe. Mereka punya ritual mencuri istri atau suami orang lain. Uniknya tradisi curi istri orang lain dilakukan setelah kontes ketampanan yang diikuti laki-laki dewasa suku ini.
Suku Wodaabe adalah salah satu suku di Afrika yang nomaden alias berpindah-pindah tempat tinggal. Suku ini kerap melakukan perjalanan dari pesisir timur ke pesisir barat Afrika.
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Banyak negara yang kerap dilintasi suku ini seperti Niger, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, dan Nigeria. Sepanjang tahun, mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan lahan yang nyaman.
Mereka akan membangun rumah tidak permanen jika sudah menemukan kawasan untuk berladang dan berburu. Ketika kawasan itu sudah dianggap tidak berpotensi lagi, mereka akan pergi dan menjelajah lagi.
Ogah Sentuh Narkoba, Didi Kempot Pilih Ciu
Tradisi unik curi istri orang seperti ditulis Africa Union yang dikutip beberapa waktu lalu diawali dengan kontes ketampanan. Kontes ini diikuti pria yang dianggap sudah dewasa. Tidak perduli apakah sudah menikah atau tidak.
Laki-laki yang memenangi kompetisi ini memiliki hak untuk memilih wanita yang diinginkan meski wanita itu istri dari orang lain. Suami yang ditinggalkan tidak bisa apa-apa karena kalah dalam kompetisi adu ketampanan atau tidak ikut sama sekali.
Sejak kecil anggota suku Wodaabe telah dinikahkan secara tradisi. Pernikahan pertama yang mereka alami harus di antara sepupu yang seumur. Pada saat beranjak dewasa, barulah mereka mencari wanita lain yang akan dijadikan pendamping hidup sebenarnya.
Wanita lain yang dimaksud adalah wanita yang telah menikah menurut tradisi. Itulah mengapa muncul tradisi mencuri istri. Saat ada festival mencuri istri, para pemuda Wodaabe akan berdandan setampan.
Dijuluki Sekolah Artis, Ini Deretan Alumni SMA 7 Solo Yang Jadi Artis
Mereka diwajibkan berdandan selama 6 jam dan membuat wajahnya tampan sesuai dengan versi suku ini. Setelah dandan dan berpakaian selesai, mereka akan diperkenankan melakukan pertunjukan berupa tarian dan nyanyian hingga tiga gadis yang menjadi juri menyatakan siapa pemenangnya.
Laki-laki yang menarik perhatian perempuan bisa mengajaknya menikah. Siapa saja yang memenangi acara tradisi ini memiliki hak untuk memilih wanita yang diinginkan.
Juga Curi Suami
Tidak hanya pria yang bisa mencuri istri orang, namun perempuan juga bisa mencuri suami orang. Perempuan yang dianggap paling cantik boleh meminta siapa saja jadi suaminya.
”Seorang wanita di suku ini bisa memiliki lebih dari suami kalau dia memang suka. Jadi, menjadi paling cantik atau tampan di suku ini adalah hal paling penting sedunia.”
Dalam artikel di Africa Union disebutkan ada efek negatif dari tradisi curi istri atau suami orang ini. Kadang muncul perselisihan antara istri muda dan istri tua. Perempuan yang dicuri harus hidup bersama dengan suami barunya dan meninggalkan keluarga lama.
Perempuan Di Petilasan Mangkubumi Sragen Ini Mengklaim Berusia 123 Tahun
Jika di keluarga lama sang wanita telah memiliki anak, maka harus ditinggalkan. Hal tersebut membuat hubungan antara ibu dan anak di suku Wodaabe tidak terlalu kuat.
”Wanita di dalam suku ini memiliki supremasi dalam hal hubungan badan. Dia bisa memilih pria mana saja yang dianggapnya terbaik dan dijadikan ayah dari anak-anaknya. Meski wanita memiliki supremasi dalam hal hubungan, pria tetap bisa berusaha dan inilah yang jadi keunikan dari suku ini.”
Tradisi pemilihan laki-laki tertampan yang diikuti dengan curi istri orang ini biasanya dilakukan pada September atau bulan setelahnya. Selain bisa mencuri istri orang, pemenangnya juga mendapatkan hadiah.