SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi sampah. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sragen, Ismanto, menyatakan pihaknya terus berusaha menekan perkembangbiakan lalat dengan perlakuan khusus terhadap sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanggan, Kecamatan Gesi, kabupaten setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ismanto menjelaskan setiap tumpukan sampah ditutup dengan tanah kering untuk menekan bau sampah. Hingga kini, kurang lebih sudah 100 truk tanah yang digunakan untuk menguruk sampah.

“Tapi tidak semua sampah ditutup tanah. Kita sisakan sekitar sepertiga bagian dari sampah di TPA Tanggan untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. Di TPA Tanggan sudah ada rumah kompos untuk pengolahan sampah menjadi kompos,” katanya.

Beberapa waktu lalu, ungkapnya, BLH mengadakan audiensi dengan organisasi karang taruna di wilayah TPA Tanggan. Pemkab Sragen berusaha memberikan kompensasi kepada warga dengan menyediakan fasilitas layanan kesehatan.  Setiap dua pekan sekali ada petugas kesehatan yang memberikan layanan kesehatan. Dinas Kesehatan juga melakukan penyemprotan wilayah di sekitar TPA Tanggan untuk menekan perkembangbiakan lalat yang dapat membawa penyakit.

Khusus sampah berupa tinja, katanya, kini sudah ada Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) untuk mengolah tinja menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.

Masyarakat di sekitar TPA Tanggan, katanya, banyak yang mencari pengidupan dari tumpukan sampah. Mereka dipersilakan mencari barang-barang bekas yang masih bisa dijual atau dimanfaatkan untuk membuat suatu karya. Bahkan ada paguyuban para pemulung sehingga keberadaan mereka lebih terkoordinasi.

“Para pekerja yang bekerja di TPA Tanggan, kebanyakan warga di sekitar TPA Tanggan,” katanya.

Sementara Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas) Andang Basuki, menerangkan Formas akan terus mengawal upaya Pemkab Sragen dalam mengelola TPA Tanggan. Ia berharap Pemkab tidak hanya berjanji memberikan kompensasi kepada warga sekitar TPA Tanggan, tapi juga terus berupaya mengelola TPA Tanggan secara profesional.

Harapannya tak sekadar mengambil manfaat secara ekonomis, tapi juga meminimalisasi dampak negatif TPA Tanggan kepada masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, BLH Sragen akan menggandeng investor untuk mengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanggan, Kecamatan Gesi, Sragen. Kepala BLH Sragen, Ismanto, menjelaskan investor diharapkan bisa membantu mengelola limbah cair sampah atau lindi dan mengolah sampah menjadi pupuk.

Sementara salah seorang perwakilan dari calon investor CV Prima Utama Semarang, Marsodo Widagdo, mengatakan jika memungkinkan lindi bisa diproses menjadi biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk penerangan dan sumber energi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya