SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (Ilustrasi/komhukam.com)

Solopos.com, BOYOLALI —  Akun Twitter P.A Resto & Family Karaoke Boyolali, @PaKaraoke viral karena mengunggah tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan dua tamu pada Senin (21/11/2022) malam.

Akun twitter tersebut juga mencatut nama Grup 2 Kopassus  kemudian mention akun Twitter Gibran @gibran_tweet dan @Puspen_TNI. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami dari P.A Resto & Family Karaoke mau melaporkan,Telah terjadi kekerasan & Penganiayaan dari oknum TNI & Sipil, salah satunya dari anggota Kopassus grub 2 kartasura Berinisial F & anggota Sipil berinisial I, B, O, B yang terjadi pada hari senin @gibran_tweet @Puspen_TNI,” tulis akun Twitter tersebut, Rabu (23/11/2022).

Salah satu karyawan karaoke bagian Sound, SK, membenarkan kerusuhan yang tersebar di twitter itu dilakukan oleh sejumlah oknum. “Total lima orang, empat sipil, satu oknum Kopassus,” kata dia kepada Solopos.com saat ditemui di lokasi karaoke, Rabu (23/11/2022).

Saat ditanyai mengetahui identitas pelaku, SK menjelaskan oknum-oknum tersebut sering mengunjungi tempat karaoke itu. “Iya langganan, jadi tidak asing,” kata dia.

Baca juga: 2 Pelaku Klitih Boyolali Bukan Teman Sekolah Tapi Teman Nongkrong

SK mengatakan oknum tersebut cukup usil kepada para tamu, tapi dengan karyawan baru kali pertama. “Sama karyawan baru ini, biasanya sama tamu,” kata dia.

SK menjelaskan kronologi kejadian tersebut terjadi pada Senin (21/11/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Kejadian itu, kata SK, berlangsung selama dua jam.

“Ke sini mau reservasi room, sekitar pukul 22.00 WIB, pertama dua orang masuk. Mereka minta room tapi tidak dikasih, soalnya posisi itu room sudah full,” kata dia.

Dua oknum yang pertama masuk tidak bisa dilayani karena kondisi ruangan yang disediakan sudah penuh. Kemudian dua oknum itu naik ke lantai atas. “Dua orang itu lalu naik terus minta tamu kami keluar semua. Terus keamanan kami meredam mereka berdua disuruh turun,”

Petugas keamanan karaoke berhasil mengondisikan suasana di karaoke agar kembali kondusif. Kedua oknum itu kemudian diminta keluar dari tempat karaoke. Namun, dijelaskan oleh SK, kedua oknum tersebut kembali masuk dan membawa segerombolan temannya.

Baca juga: Pelaku Klitih di Boyolali Masih Remaja, Begini Kata Psikolog

“Mereka turun, setelah itu keluar. Kemudian masuk membawa teman total lima orang,” kata SK.

Saat mereka masuk, kata SK, posisi karyawan cukup banyak, oknum tersebut kemudian mengamuk dan melakuan penganiayaan kepada sejumlah karyawan.

Sebelumnya, kata SK, mereka juga merusak satu pelindung berbahan akrilik yang ada di meja layanan tamu. “Posisi akrilik sudah diantem [pukul] dulu, ini kan bekas akrilik [sambil menunjukkan], pecah ini,” kata dia.

Mereka mengamuk dan menganiaya karyawan total sejumlah enam orang, perempuan dan laki-laki. “Tapi yang dapat luka anteman itu empat orang,” kata dia yang tidak dilokasi kejadian saat penganiayaan terjadi.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kasus penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polres Boyolali pada, Selasa (22/11/2022) pukul 03.00 WIB. Laporan aduan diterima dengan nomor 440/X1/2022/Reskrim.

Baca juga: Buron Hampir 7 Bulan, Penganiaya Perempuan di Wonogiri Ditangkap di Halte Bus

Lokasinya yakni di Karaoke Pondok Asri, Jl Perintis Kemerdekaan, Boyolali.

Pelapor yakni salah satu korban yang merupakan kasir Karaoke Pondok Asri Boyolali, Dita Ayu Fatiqah, 34, asal Sragen. Berdasarkan laporan tersebut dituliskan bahwa tindak kekerasan dan penganiayaan bermula pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.

Pelaku penganiayaan dua orang yang tidak disebutkan namanya dalam laporan. Sementara, korban penganiayaan  berjumlah enam orang yakni Dita bersama lima rekannya. Juga terjadi kerusakan berupa kaca akrilik kasir, dan meja kursi yang ditendang.

Kronologi kejadian dalam laporan sama persis dengan yang disampaikan SK.  Kejadian tersebut juga terekam melalui video singkat yang diunggah di akun Twitter P.A Resto & Family Karaoke Boyolali, @PaKaraoke. 

Anggota Grup 2 Kopassus, Serma Sumindar, saat dikonfirmasi, Rabu, belum bisa memberikan keterangan mengenai video penganiayaan yang beredar.  “Mohon maaf untuk menjawab ini bukan kapasitas saya,” terangnya saat dihubungi melalui WhatsApp, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Momen Pejabat PUPR Digembleng ala TNI oleh Menteri & Komandan Grup 2 Kopassus



Solopos.com coba mengonfirmasi berita viral tersebut kepada Komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kolonel Inf Sabdono Budi Wiryanto, Rabu siang.

Namun, hingga berita ini dituliskan, Kolonel Inf Sabdono belum memberikan respons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya