SOLOPOS.COM - Kerajinan memanfaatkan limbah karung goni dan limbah pabrik lainnya di Kabupaten Kudus. (detikcom)

Solopos.com, KUDUS — Seorang pria dari Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Nunung Ervana, menyulap karung goni dan limbah pabrik menjadi cuan.

Nunung menyulap barang yang sudah tidak terpakai itu menjadi barang berekonomi tinggi. Dia mengolah karung goni, limbah garmen, limbah sepatu dan sandal menjadi siluet wajah tokoh bangsa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sejumlah siluet tokoh bangsa, seperti Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Sukarno, dan Presiden keempat, Abdurrahman Wahid. Selain dua negarawan itu, Nunung juga mengerjakan siluet Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.

Baca Juga : Batik Pewarna Lumpur di Kendal Pikat Taj Yasin, Ini Tempat Pembuatannya

“Ini karya siluet anak bangsa. Karena bahannya dari goni dan inspirasi dari masa pandemi. Kami mencoba untuk sampah dijadikan nilai. Yang awalnya tidak bernilai menjadi nilai tinggi,” kata Nunung, saat ditemui di kediamannya, seperti dikutip dari detikcom, Senin (27/9/2021).

Nunung tampak lihai membuat siluet tersebut. Proses pembuatan siluet wajah mulai dari membuat sketsa hingga menempel karung goni, limbah sepatu, dan sandal jepit. Proses tersebut membutuhkan waktu tiga sampai tujuh hari.

Nunung membuat siluet wajah ukuran 35 sentimeter x 45 sentimeter. “Karung goni sama limbah garmen. Limbah sepatu sama limbah sandal jepit. Ukurannya 35×45 sentimeter. Proses pembuatan tiga hari sampai selesai tujuh hari,” tutur dia.

Baca Juga : Asyik! Jalur Pendakian Merbabu Dibuka Lagi, Ini Syaratnya

Dia mengaku mampu mengerjakan 20 pesanan siluet wajah para tokoh bangsa dan pesanan pribadi dalam waktu satu bulan. Pemesan barang dari orang biasa hingga anggota DPR.

“Prosesnya buat sketsa wajah dulu. Lalu dibuat siluet, dipotong-potong. Habis itu desain semaksimal mungkin,” jelasnya.

Dia mematok harga Rp250.000 per satu hasil karya. Penjualan dilakukan secara online dan offline.

“Ini pesanan dari DPR, instansi, kementerian, ada teman-teman. Karena online dan offline alhamdulillah sudah sampai nusantara,” tuturnya.

Baca Juga : Wow! Kampung Melayu Semarang Bakal Jadi Kawasan Wisata Heritage

Nunung mendapatkan keahlian menggambar wajah saat masih berada di pesantren. Keahlian tersebut diterapkan untuk mendapatkan penghasilan.

Nunung merupakan salah seorang pekerja terdampak pandemi Covid-19. Dia mengaku pernah bekerja di biro perjalanan sebelum pandemi Covid-19.

Sebetulnya, usaha tersebut berjalan sesaat sebelum pandemi Covid-19. Hantaman pandemi membuatnya memutar otak agar hasil karyanya tidak sia-sia dan menghasilkan uang.

Baca Juga : Perhatian! Kampung di Gunung Kidul Ini Banyak Ditemukan Janda

“Dulu saat di pesantren ada ekstrakurikuler. Pandemi, bagaimana menyiasati dan mencari cara. Alhamdulillah inovasi. Ini jadi peci goni dan siluet wajah dari goni.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya