SOLOPOS.COM - Pawang hujan, Mbak Rara saat tampil di kanal Youtube Karni Ilyas Club, Rabu (23/3/2022). (Youtube)

Solopos.com, JAKARTA — Bertugas 21 hari sejak persiapan hingga perhelatan MotoGP Mandalika 2022 membuat Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara kelelahan.

Pawang hujan asal Yogyakarta yang tinggal di Bali itu menolak tawaran wawancara sejumlah stasiun televisi dan puluhan Youtuber.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pawang hujan yang kini tenar se-Indonesia dan mancanegara itu hanya bersedia diwawancarai oleh tiga orang. Siapa mereka?

“Kalau televisi saya tidak mau. Kalau di kanal Youtube ada 32 orang yang menghubungi, hanya tiga yang saya mau. Pak Karni, Deddy Corbuzier dan Uya Kuya,” ujar Mbak Rara saat diundang ke kanal Youtube Karni Ilyas Club dan dikutip Solopos.com, Jumat (25/3/2022).

Rara mengatakan, dirinya merasa sangat lelah namun bahagia karena usahanya selama 21 hari sejak awal Maret 2022 tidak sia-sia. Indonesia sukses menggelar perhelatan MotoGP meski sempat diguyur hujan lebat.

Baca Juga: Klaim Sejukkan Kampanye Jokowi, Mbak Rara Dibayar dengan Pengabdian

“Saya ke Jakarta pengin istirahat dulu. Saya pengin menikmati diri saya sendiri. Kalau teman-teman wartawan ingin informasi, bisa mengambil dari konten-konten saya selama di Mandalika. Undangan wawancara saya tolak,” ujar ibu satu anak tersebut.

Mbak Rara  laris manis seusai namanya tenar dalam event balapan MotoGP Mandalika 2022 yang menjadi perhatian dunia.

Ia mengaku dihubungi sejumlah pihak yang ingin memanfaatkan jasanya mengatur cuaca untuk berbagai keperluan. Terdekat, Mbak Rara bakal membantu PT WIKA di sekitar kompleks Bandara Halim Perdanakusuma selama dua bulan ke depan.

Ia mengaku honornya dari salah satu perusahaan BUMN itu jauh lebih besar dari yang ia terima saat membantu di Sirkuit Mandalika.

Baca Juga: Mbak Rara Pilih Tak Bersuami Demi Total Sebagai Pawang Hujan

“Dua bulan ke depan, honornya jauh lebih besar dari kemarin,” ujar Rara saat diundang ke kanal Youtube Karni Ilyas Club dan dikutip Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

“Berapa honornya?” tanya Karni Ilyas.

Rara lantas menunjukkan isi handphone-nya kepada Karni Ilyas. “Di Mandalika Rp105 juta?” komentar Karni Ilyas.

Rara mengiyakan. Sementara yang ia dapatkan dari PT WIKA jauh lebih besar dari angka tersebut. Namun ia tidak mau  menyebutkan nominalnya.

Baca Juga: Video Pria Mirip Valentino Rossi di Sirkuit Mandalika Mendadak Viral

Rara menceritakan proses yang terjadi saat dirinya bekerja mengendalikan cuaca. Ia menyebut salah satu syarat sebagai pawang hujan itu adalah dalam keadaan suci dan tidak berhubungan seksual dengan lawan jenis.

“Saya saat ini memilih sendiri. Saya janda manis satu anak,” ujar Mbak Rara kepada Karni Ilyas.

Ia mengungkapkan saat dulu masih bersuami dirinya meminta izin untuk tidak berhubungan seksual selama ada kontrak kerja. Namun kini setelah dirinya hidup sebagai single parent dirinya lebih mudah lagi.

Baca Juga: Sebut Dirinya Pramugari Cuaca, Ini Alasan Mbak Rara

“Kalau dulu (tidak berhubungan seksual) selama kerja, setelah itu gakpapa. Kalau sekarang lebih enak lagi,” ujar ibu satu anak laki-laki itu.

“Jadi kawinnya sama alam?” tanya Karni Ilyas.

“Yang penting duitnya gede, Pak,” jawab Rara cepat sambil tertawa.

Aktivitas seksual itu, kata Rara, memang terkait dengan ritual yang dijalaninya saat mengatur cuaca sesuai pesanan sponsor. Menurut dia, ketika menaklukkan langit dirinya harus dalam kondisi suci dan ilmu khusus dalam profesinya.



Baca Juga: Dikecam dan Dipuji, Ini Profil Rara Pawang Hujan Mandalika

“Harus dalam keadaan suci. Waktu Rara jadi pawang hujan kan gak pakai sepatu, kaki menyentuh tanah. Untuk menyatu dengan alam,” kata Rara.

Sebelumnya diberitakan, Rara yang tenar setelah membantu mengatur cuaca saat di kawasan Sirkuit Mandalika dalam kegiatan MotoGP Mandalika 2022 menyebut dirinya pramugari cuaca.

Alasan Mbak Rara menyebut pramugari cuaca adalah karena dirinya hafal fenomena awan.

“Sebagai pramugari cuaca saya hafal itu dari sudut ke sudut sehingga memudahkan saat bekerja mengatur cuaca. Saat mengendalikan hujan itu saya ngobrol dengan awan, saya ngobrol dengan elemen tanah, saya ngobrol dengan angin,” ujar Mbak Rara di kanal Youtube Deddy Corbuzier dan dikutip Solopos.com, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Pelajaran dari Mbak Rara

Rara mengatakan dirinya dikontrak oleh panitia MotoGP Mandalika 2022 selama 21 hari untuk mengatur cuaca mulai dari pengaspalan jalan hingga perhelatan MotoGP.

Yang dikenal publik, kata dia, hanyalah saat dirinya berusaha menghentikan hujan saat perhelatan MotoGP, Minggu (20/3/2022).

Rara menyebut hujan di Mandalika pada hari itu akhirnya berhenti karena usahanya. Terkait dengan pernyataan BMKG bahwa hujan berhenti karena memang intensitasnya yang sudah habis, Rara tidak mempermasalahkan.

“Jadi, yang saya lakukan itu sebenarnya mendengarkan para penonton, para pemirsa semua. Jadi, kalau BMKG bilang hujannya sudah stop, buat saya ya it’s no problem. Tapi, saya punya data-datanya per jam saat itu, malam pun masih ada ramalan BMKG kalau akan hujan,” katanya.

Baca Juga: Bekerja 21 Hari di Sirkuit Mandalika, Segini Gaji Pawang Hujan Rara

Saat sukses mengendalikan hujan, Rara mengaku sempat ditelepon panitia, karena pimpinan Dorna yang memegang MotoGP pengen dirinya naik ke podium. Tapi Rara lebih menekankan dirinya menerapkan ilmu ikhlas.

“Timnya Pak Jokowi juga pengen Rara ada di situ (podium). Saya sudah menerapkan ilmu ikhlas. Jadi kayak gini, seorang pawang hujan itu kan melayani bagaimana langit yang saya handel itu nyaman,” tegas Rara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya