SOLOPOS.COM - Gerbang tiket masuk menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Ekspedisi Tol Trans Jawa

Solopos.com, PROBOLINGGO -- Tim Ekspedisi Tol Trans Jawa tiba di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (30/4/2021) sore. Probolinggo menjadi rute paling timur dalam ekspedisi kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tim ekspedisi dari Solopos Group bekerja sama dengan Jasa Marga berangkat dari Kota Surabaya ke Probolinggo melewati Jalan Tol Trans Jawa. Tim hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menempuh perjalanan dari Surabaya ke Probolinggo via Gerbang Tol Tongas. Padahal jika melalui jalan nasional membutuhkan waktu sekitar tiga jam.

Gerbang tol Tongas, Probolinggo. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Keluar dari Gerbang Tol Tongas, tim ekspedisi Tol Trans Jawa langsung menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Tim ekspedisi membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai ke kawasan wisata Gunung Bromo.

Jalanan berliku dan kabut tebal mewarnai perjalanan tim hingga sampai ke kawasan Gunung Bromo. Hawa dingin di kawasan gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut membuat seluruh anggota tim harus mengenakan jaket.

Keberadaan Jalan Tol Trans Jawa berdampak positif terhadap pertumbuhan pariwisata di kawasan Gunung Bromo. Ini karena orang-orang yang dari luar daerah maupun luar provinsi bisa menghemat waktu jarak tempuh.

Dampak Tol Trans Jawa ini juga dirasakan para pelaku usaha di kawasan wisata Gunung Bromo. Seperti yang dikatakan Roni, pengelola penginapan Bromo Otix. Roni mengatakan keberadaan jalan tol hingga sampai di Probolinggo ini sangat berdampak pada okupansi kamar.

Dia menuturkan ada sebagian pelanggan penginapannya yang berasal dari Jawa Barat. Setiap kali datang ke Bromo selalu menggunakan akses tol dan menginap di Bromo Otix.

“Saya punya pelanggan dari Jawa Barat, itu sering ke sini. Kalau ke Bromo, pasti lewat tol. Karena lebih cepat dan efisien waktunya. Kalau dari Probolinggo ke Gunung Bromo sini kan butuh waktu sekitar satu setengah jam,” jelas dia.

Bromo Otix memiliki 14 kamar dengan tarif antara Rp200.000 hingga Rp400.000 per malam, tergantung tipe kamar. Pada momen tertentu, biasanya seluruh kamar terisi penuh.

Suasana kawasan wisata Bromo. (Damar Sri Prakoso)

Pengelola kafe Little Lava di kawasan wisata Gunung Bromo, Sastika Wida, mengatakan keberadaan Jalan Tol Trans Jawa memiliki dampak perekonomian di kawasan Bromo. Menurutnya, sejak ada akses tol, wisatawan dari luar daerah, terutama kota-kota besar lebih mudah menuju Bromo.

“Jalan tol ini kan mempermudah akses ke Bromo. Secara tidak langsung, ketika wisatawan yang datang banyak, tentunya berdampak pada jumlah pengunjung di kafe kami,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya