SOLOPOS.COM - Jalan tol Trans Jawa ruas Semarang-Batang. (Bisnis-Dok.)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut keberadaan tol Trans Jawa sangat membantu memulihkan perekonomian yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Berkat adanya jalan bebas hambatan itu, banyak orang yang melintas kemudian singgah di Solo.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Oktober 2021 tercatat sebesar 51,93% atau baik 13,41 poin dibanding TPK September yang tercatat 38,52%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rata-rata Lama Menginap (RLM) seluruh tamu hotel berbintang pada Oktober 2021 tercatat sebesar 1,38 hari, naik 0,03 poin dibanding September yang tercatat 1,35 hari. Hal itu disampaikan Kepala BPS Solo, Totok Tavirijanto, daam keterangan yang diterima Solopos.com, Rabu (1/12/2021).

Baca Juga: Ada Penunggunya, Tak Semua Orang Bisa Masuk Lorong Bawah Tanah Solo

Dari data tersebut diketahui bahwa wisatawan yang berkunjung ke Solo kebanyakan tidak menginap lama. Mereka hanya berkunjung satu hari kemudian bergeser ke kota lain atau kembali pulang.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menduga perilaku wisatawan yang singgah sebentar itu karena dukungan Tol Trans Jawa. Keberadaan jalan tol yang membelah Pulau Jawa itu banyak membantu pemulihan ekonomi di masa Pandemi Covid-19. Wisatawan asal Jawa Barat dan Jawa Timur, maupun daerah lain di Jawa Tengah tak butuh waktu lama untuk tiba di Solo.

“Di sektor pariwisata, kami sangat terbantu sekali dengan keberadaan Tol Trans Jawa. Wisatawan bisa kulineran ke Solo, enggak nginep langsung pulang setelah makan. Kami sangat terbantu sekali, utamanya wisatawan dari kota-kota sekitar,” jelasnya.

Baca Juga: Pencairan Dana Bermasalah, KSP Sejahtera Bersama Ditegur Pemkot Solo

Waktu Tempuh Lebih Singkat

Solo, sambung Gibran, sangat strategis karena hanya butuh waktu tiga jam dari Surabaya, enam jam dari Jakarta, dan dua jam dari Semarang setelah ada tol Trans Jawa. Pandemi yang cukup berdampak di sektor wisata perlahan pulih berkat masa tempuh yang singkat tersebut.

“Kami akan branding Kota Solo biar jadi tujuan wisata singkat, untuk kuliner, atau wisata kesehatan. Saat ramai-ramainya kasus Covid-19 itu kan banyak pasien yang dirujuk ke Solo lewat tol,” tutur Gibran.

Kendati begitu, ia ingin jalur penerbangan ke Solo juga ramai sehingga wisatawan semakin banyak pilihan. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sempat mengundang manajemen Batik Air dan Super Air Jet untuk membuka rute penerbangan ke Solo.

Baca Juga: Ternyata Begini Interior Lorong Rahasia Bawah Tanah di Laweyan Solo

“Perjalanan flight ke Solo kan sangat berkurang, jadi terbantu dengan tol. Tapi kalau jadwal penerbangannya pulih lagi, wisatawan bisa memilih. Kalau butuh cepat bisa perjalanan udara satu jam, tapi kalau pengin jalur darat bisa berjam-jam tapi santai. Setelah kasus Covid-19 turun, dampaknya orang akan banyak bermobilitas, kalau keduanya sama-sama tersedia bisa mendorong pemulihan ekonomi,” tutupnya.

Data BPS menunjukkan pada Oktober, jumlah penumpang angkutan udara yang datang melalui Bandara Adi Sumarmo sebanyak 21.791 orang, naik 40,09% dibandingkan September yang tercatat 15.555 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya