SOLOPOS.COM - Pengunjung memadati stan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) di area car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (12/11/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Ngawi, PT SNJ masih memiliki pekerjaan merampungkan 27 overpass sebelum tol dibuka Januari mendatang.

Solopos.com, SOLO — Tol Solo-Kertosono (Soker) bakal beroperasi Januari 2018. Di ruas Solo-Ngawi, masih ada 27 jembatan penyeberangan (overpass) yang belum rampung dikerjakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengerjaan overpass tersebut dikebut dan ditargetkan rampung dalam satu bulan setengah ini. Direktur Keuangan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) selaku pemegang konsesi jalan Tol Solo-Kertosono ruas Solo-Ngawi, Yudhi Mahyudin, mengatakan salah satu penyebab belum rampungnya pembangunan jembatan penyeberangan itu karena keterlambatan pembebasan lahan.

“Jadi terlambat kontruksinya. Tapi sesuai informasi dari PPK [Pejabat Pembuat Komitmen] pembebasan lahan rampung November ini,” kata dia di sela-sela Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Pembayaran Non Tunai dengan Uang Elektronik Jalan Tol Solo-Kertosono di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/11/2017). (Baca: 3 Gerbang Tambahan Tol Solo-Ngawi Disiapkan, Ini Lokasinya)

Sesuai jadwal, konstruksi jalan tol Solo-Kertosono sepanjang 178,6 kilometer (km) terdiri atas ruas Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km dan ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 88,35 km harus rampung 100% akhir tahun ini. Jalan tol ini rencananya beroperasi secara penuh awal 2018.

Selama penyelesaian pembangunan dengan pengoperasian akan dilakukan uji kelayakan antardepartemen mulai perhubungan, pekerjaan umum (PU), dan lainnya. “Nanti kalau sudah lolos uji kelayakan baru akan dioperasikan. Kami harapkan Bapak Presiden bisa meresmikan jalan Tol Solo-Kertosono,” katanya.

Secara keseluruhan Tol Solo-Kertosono memiliki 10 simpang susun yaitu simpang susun Kartasura, Bandara Adi Soemarmo, Solo, simpang susun jalan ke Purwodadi, Karanganyar, Sragen, Ngawi, Madiun, Caruban, dan Nganjuk. Jalan tol tersebut dibangun dengan struktur perkerasan rigid pavement atau perkerasan beton dengan dua lajur setiap arah. (Baca: Beroperasi  Januari 2018, Ini 6 Bank Penyedia Layanan Pembayaran Tol Nontunai)

Setelah beroperasi, jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh Solo-Kertosono dari empat jam menjadi dua jam. Nanti dalam pengoperasian jalan tol tersebut akan diterapkan transaksi nontunai dengan mekanisme tertutup dihitung berdasarkan jarak.

Ihwal besaran tarif, Yudhi mengatakan masih menunggu keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun jika merujuk tarif jalan tol lain rata-rata ditetapkan Rp1.000 per satu kilometer.

“Tol Solo-Kertosono ini akan menerapkan pembayaran elektronik dengan sistem tertutup. Dengan sistem ini tarif tol dapat dikenakan berdasarkan jarak, demi aspek keadilan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya