SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan tol di kawasan Gondangrejo, Karanganyar. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Ratusan makam di Desa Denggungan, Banyudono, Boyolali, tergusur proyek tol Solo-Kertosono.

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan makam di kompleks permakaman Desa Denggungan, Banyudono, bakal dibongkar. Pembongkaran terpaksa dilakukan karena lahannya terkena proyek tol Solo-Kertosono yang membelah desa tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembebasan lahan Tol Soker, Waligi, mengatakan pembongkaran ratusan makam di Denggungan dilakukan dalam pekan ini. Selanjutnya, makam-makam itu akan dipindah ke lokasi lainnya yang terdekat dan tak dilintasi tol Soker.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan ahli waris makam. Pemerintah desa sudah menyediakan lahan pengganti dan ahli waris makam juga sudah setuju dengan nilai kompensasinya,” ujar Waligi kepada Solopos.com, Senin (22/5/2017).

Waligi menyebutkan ada 28 ahli waris di kompleks permakaman Denggungan. Setiap ahli waris, kata dia, rata-rata memiliki empat hingga tujuh makam. Total makam yang bakal dibongkar mencapai ratusan unit.

“Nilai kompensasi masing-masing makam berbeda-beda. Ada yang Rp2 juta karena bangunannya sederhana, namun ada juga yang sampai Rp4 juta karena bangunan makamnya megah,” terangnya.

Hal serupa juga terjadi di kompleks permakaman Karangmojo, Desa Sawahan, Ngemplak. Kepala Desa Sawahan, Poniman, mengatakan dalam waktu dekat permakaman umum Karangmojo akan dibongkar menyusul proyek pembebasan lahan tambahan untuk jalur kereta api di tepi tol Soker.

Bahkan, kata dia, pembongkaran makam akan didahulukan sebelum membebaskan lahan lainnya. “Saat ini sudah ada pendataan kepada ahli warisnya. Dalam waktu dekat, makam akan direlokasi ke sampingnya,” paparnya.

Meski belum dihitung nilai kompensasinya, Poniman optimistis pemerintah akan memberikan ganti rugi yang layak di atas rata-rata. Proyek jalur kereta adalah proyek prioritas yang mestinya dipercepat proses pembebasan lahannya.

“Keyakinan saya, nilai ganti rugi tanah-tanah dan makam warga akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Hal ini mengingat proyek ini adalah program nasional dan menjadi skala prioritas.” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya