SOLOPOS.COM - Pembangunan over pass jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Ngesrep, Ngemplak, terhenti sejak beberapa hari lalu. Faktor ketinggian alat berat crane dianggap bisa membahayakan penerbangan pesawat. Foto diambil Minggu (14/8/2016). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Pemasangan tiang pancang tol Solo-Kertosono digarap tengah malam.

Solopos.com, BOYOLALI — Pemasangan tiang pancang jembatan layang (overpass) tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, terpaksa digarap tengah malam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu keamanan penerbangan pesawat di Bandara Internasional Adisoemarmo. Kepala Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker Provinsi Jawa Tengah, Bedru Cahyono, mengatakan pelaksana proyek hanya diberi waktu mulai pukul 00.00 WIB-05.00 WIB untuk menyelesaikan pekerjaan.

Selain dilakukan di waktu yang dinilai kurang lazim, jam kerja untuk menyelesaikan proyek juga terbatas. “Ini memang cukup berat bagi kami. Pekerjaan proyek dilakukan malam hari dan [waktunya] terbatas. Tapi demi keamanan, kami harus mematuhi aturan dari bandara,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Bedru telah diminta pengelola bandara untuk tak melakukan aktivitas pekerjaan di saat jam operasional pesawat. Praktis, dari waktu 24 jam sehari pekerja hanya diberi jatah waktu lima jam.

Itu pun pada tengah malam sampai selepas Subuh. “Pukul 05.00 WIB semua aktivitas proyek wajib dihentikan. Proyek dimulai lagi tengah malam pukul 00.00 WIB,” tambahnya.

Pemasangan tiang pancang overpass di Desa Ngesrep terhenti sejak tujuh bulan silam. Hal itu karena keberadaan tiang pancang yang hanya berjarak 1 km dari titik paling barat bandara akan membahayakan penerbangan. (Baca: Bahayakan Penerbangan, Ketinggian Overpass Ngesrep  Dikurangi)

Padahal, landasan pacu Bandara Adisoemarmo bakal diperpanjang menyusul akan dibukanya rute pesawat Solo-Jedah. Karena itulah, ketinggian tiang pancang overpass harus direvisi.

Setelah melalui diskusi dan perdebatan panjang, akhirnya proyek dilanjutkan dengan sejumlah revisi, salah satunya ketinggian overpass harus dikurangi. Bedru memastikan proyek akan mulai dikerjakan dalam waktu dekat ini.

Sembari menanti izin pembangunan dikeluarkan dari Bandara, dia tengah menyosialisasikan kepada warga di sekitar proyek. “Karena proyek dikerjakan malam hari, masalah utamanya ialah soal kebisingan pemasangan paku bumi di malam hari. Makanya, kami meminta pemakluman warga,” terangnya.

Bedru menyebutkan ada sekitar 70 unit paku bumi yang dipasang di lokasi overpass. Jika dikerjakan sesuai jam kerja delapan jam dan siang hari, setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

“Namun, karena ini dikerjakan malam hari dan hanya lima jam, kemungkinan waktu akan bertambah,” tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya