SOLOPOS.COM - Warga dikawal aparat berada di lokasi blokade Jalan Tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali, Selasa (2/5/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, kompensasi lahan warga yang terdampak tol akan dibayarkan pada pertengahan Mei.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga terdampak proyek tol Solo-Kertosono (Soker) di wilayah Desa Sawahan, Ngemplak, akhirnya bisa bernapas lega. Tuntutan mereka agar kompensasi lahan yang terkena proyek tersebut segera dibayar dikabulkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) pembebasan lahan memastikan uang kompensasi kepada warga bakal cair pertengahan Mei nanti. Demikian hasil mediasi antara warga terdampak tol di Desa Sawahan dengan panitia pembebasan lahan yang digelar di balai desa setempat, Rabu (3/5/2017).

Dalam mediasi itu, PPK dan BPN menegaskan saat ini tahap pembebasan sudah menyelesaikan penghitungan appraisal. Tepat pada 15 Mei nanti, hasil penghitungan appraisal akan disampaikan kepada BPN sekaligus kepada warga. (Baca juga: Uang Kompensasi Belum Cair, Warga Blokade Tol Soker di Boyolali)

“Jika warga sudah sepakat dan tak ada kesalahan lagi, uang akan dibayarkan. Nanti, tidak ada istilah tawar menawar harga sebab hal ini mengacu pada peraturan yang baru. Semua langsung ditentukan tim aprraisal. Jika warga tak mau, akan dikonsinyasi,” ujar Ketua PPK pembebasan lahan Tol Soker, Waligi, kepada wartawan seusai menggelar mediasi dengan warga.

Lahan yang terkena dampak pembebasan tambahan tol Soker di Boyolali, kata Waligi, ada 435 bidang. Dari jumlah tersebut, lahan di Desa Sawahan akan diprioritaskan dan dipastikan kelar pertengahan Mei nanti.

Sementara proses pembebasan lahan di wilayah lainnya baru memasuki tahap pengumuman dan sebagian mulai memasuki tahapan appraisal. “Ada 435 bidang lahan yang terkena pembebasan tambahan tol Soker. Nah, di Desa Sawahan ada 42 bidang,” terangnya.

Kepala Kantor Pengadaan Tanah Boyolali, Wartomo, menambahkan selama ini proses pembebasan lahan sudah sesuai tahapan. Hanya, kata dia, prosesnya sempat terhambat karena ada sejumlah kendala teknis, salah satunya keberadaan pemilik sertifikat tanah yang belum jelas.

Ketika hal itu ditanyakan kepada warga, kata dia, warga juga kebingungan. “Dilihat dari tahapan, selama ini sudah sesuai akselerasi. Karena kami punya program pembebasan penambahan jalan tol di tiga kecamatan atau sekitar 16 ha,” ujarnya.

Sementara itu, warga mengaku lega mendengar kepastian itu. Meski demikian, warga berharap janji pencairan kompensasi itu tidak molor lagi. Warga berkukuh tak akan membuka blokade di jalan tol Soker selama uang kompensasi itu belum diberikan kepada mereka sesuai janji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya