SOLOPOS.COM - Kapolres Semarang, AKBP Latif Usman (kedua dari kiri) memediasi perwakilan warga Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan dan Trans Marga Jateng (TMJ) terkait pencanangan patok oleh warga di proyek jalan tol Semarang-Solo sesi III atau ruas Bawen-Salatiga, sejak awal Januari 2016 lalu. Mediasi digelar di Balai Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jumat (18/3/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Tol Semarang-Solo yang proyeknya tertunda akibat blokade warga Dusun Kalangan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang coba diselesaikan melalui mediasi.

Semarangpos.com, SALATIGA – Proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa, ruas Semarang-Solo tertunda akibat blokade warga Dusun Kalangan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Upaya dialog yang dimediasi Polres Semarang untuk mempertemukan Trans Marga Jateng (TMJ) dan perwakilan warga Desa Sukoharjo di Balai Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jumat (18/3/2016), belum menghasilkan titik temu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mediasi itu digelar menyusul tertundanya proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo sesi III atau ruas Bawen-Salatiga karena blokade warga Dusun Kalangan dan Tlogosari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Blokade dilakukan warga dengan mematoki area proyek dengan bambu yang diikatkan tali rafia, medio Januari 2016 lalu.

Sejak pematokan itu dilakukan warga, pembangunan proyek jalan tol Semarang-Solo sesi III atau ruas Bawen-Salatiga berhenti total. Pembangunan yang ditargetkan rampung sebelum awal Juli itu pun terancam molor. Tertunda proyek ini pun membuat TMJ selaku perusahaan pelaksana pengelolaan Jalan Tol Semarang-Solo resah. Mereka pun meminta bantuan Polres Semarang beserta jajaran Muspika terkait untuk mengadakan mediasi dengan warga.

Sayangnya, mediasi itu tak berjalan lancar menyusul tidak hadirnya beberapa tokoh warga. Kapolres Semarang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Latif Usman pun menyatakan bakal segera kembali mengadakan mediasi mengundang para tokoh tersebut secara resmi.

“Mungkin kali ini mereka tidak mau hadir karena tidak mendapat undangan secara resmi. Setelah ini, kami akan undang mereka secara resmi. Secepatnya akan kami gelar lagi, mungkin awal pekan depan, supaya proyek ini bisa berjalan lagi,” ujar Latif Usman saat dijumpai wartawan.

Tuntut Pengembalian Fasum
Aksi blokade proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo sesi III atau ruas Bawen-Salatiga itu dilakukan warga karena menuntut pengelola proyek memenuhi kompensasi dan pengembalian fasilitas umum (fasum) yang rusak akibat proyek tersebut.

Menanggapi tuntutan warga itu, perwakilan TMJ, Rahadi, mengaku kewajiban pembayaran kompensasi dan fasum senilai Rp112 juta sebenarnya sudah beres. Atas dasar itu pulalah mereka berani menggarap proyek jalan tol di wilayah tersebut. “Status fasum yang di TMJ itu sebenarnya sudah sah. Dasar-dasarnya juga sudah ditetapkan. Tapi, ternyata volumenya masih dianggap kurang [oleh warga],” tutur Rahadi.

Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala Desa Sukoharjo, Yuriadi, yang mengaku pembayaran kompensasi maupun penggantian fasum sebenarnya sudah tidak ada masalah. Namun, ada beberapa warga yang meminta tuntutan lain. “Biar nanti pihak Kapolres maupun TMJ menjelaskan kepada mereka. Maka itu perlu digelar mediasi lagi yang diikuti oleh beberapa warga itu,” ujar Yuriadi.

Di sisi lain, anggota Staf Pertanahan Tata Pemerintahan Pemkab Semarang, Vega Lazuardi mengaku sebenarnya dari 11 tuntutan warga itu ada tiga di antaranya yang masih sulit untuk diwujudkan oleh pihak pengelola proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa ruas Semarang-Solo sesi III atau ruas Bawen-Salatiga. Ketiga tuntutan itu adalah penggantian fasum yang meliputi mata air sendang, jalan ke arah sendang, dan pohon beringin di sendang tersebut.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya