SOLOPOS.COM - Eko Prabowo adalah seorang Marketing Advisor Damai Land, sebuah properti yang sedang dikembangkan di beberapa titik di Sleman saat ini. (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Penggiat properti di Jogja, Eko Prabowo bermimpi menciptakan hunian islami di DIY

 

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Harianjogja.com, JOGJA– Jogja menjadi daerah yang memiliki magnet besar untuk bisnis properti. Pertumbuhan bisnis perumahan baik vertikal maupun horisontal yang maju pesat, berhasil membuat para penggiat properti berdatangan ke Jogja, termasuk Eko Prabowo. Mimpi dia adalah menciptakan hunian islami di DIY. Bagaimana kiatnya?

Eko Prabowo adalah seorang Marketing Advisor Damai Land, sebuah properti yang sedang dikembangkan di beberapa titik di Sleman saat ini. Empat produknya antara lain hunian Islami bertaraf eksklusif Damai Islamic Center, ruko bisnis DeMercy, indekos De’Avania, dan perumahan Griya Damai.

Karier Eko di Damai Land baru dimulai pada September 2017. Setelah berkecimpung di dunia marketing research selama tiga tahun, dilanjutkan advertising agency selama lima tahun, dan terakhir di perusahaan motor Yamaha selama 12 tahun, pria kelahiran 15 Januari 1972 ini akhirnya berbelok haluan ke dunia properti.

Selama ini ia tinggal di tanah kelahirannya Jakarta bersama keluarga. Sejak memutuskan bekerja di properti, ia pun hijrah ke Jogja. Kendati harus tinggal berjauhan dengan belahan jiwanya, Eko sudah memiliki niat bulat untuk bergabung bersama Damai Land.

Keyakinan produk Damai Land terutama Damai Islamic Center menjadi diferensiasi properti di Jogja dan akan dilirik banyak konsumen menjadi semangat baginya untuk berkarya di sebuah kota yang jauh dari istri dan buah hatinya.

Eko mengatakan, bisnis properti memang tidak akan ada matinya karena setiap orang pasti butuh tempat tinggal. Setelah kebutuhan papan sudah terpenuhi, keberadaan hunian sudah bergeser menjadi investasi.

“Properti di Indonesia belum jenuh dan nafasnya masih panjang,” kata Eko saat ditemui di kantornya di Jalan Kaliurang Km. 9, Ngaglik, Sleman, Senin (11/12/2017).

Jogja baginya adalah anomali. Saat properti dan ekonomi nasional lesu, bisnis properti di Jogja terus bergerak. Hadirnya sebuah kawasan Islami yang terintegrasi dengan hunian menjadi sebuah angin baru bagi dunia properti di Jogja. Peruntukannya tak lagi sebagai tempat tinggal tetapi sudah menciptakan suasana lingkungan yang aman dan berakhlak.

Kawasan ini baginya bisa menjadi jawaban bagi para orang tua yang menyekolahkan anaknya di Jogja, yang tidak ingin anaknya terjerumus dalam pergaulan bebas.

Keberadaan masjid megah di dalamnya akan mendekatkan para penghuni dengan Sang Kuasa. Malam Minggu pun, ada kegiatan pengajian sehingga hunian ini membantu pembentukan perilaku yang tertata.

Eko mengatakan, keberadaan Damai Islamic Living akan memecah citra buruk yang selama ini melekat pada pondokan Islam, yaitu kumuh dan jorok.

“Kami membuat hunian bersih sehingga banyak pihak akan tertarik. Dari tertarik itu imbasnya pada penjualan,” kata pria lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional Jakarta ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya