SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban pemerkosaan. (Freepik)

Solopos.com, AMBON — Majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada RH, 51, terdakwa pencabulan dan pemerkosaan lima anak kandung dan dua cucunya.

Para korban yang merupakan darah dagingnya sendiri itu dirudapaksa sejak mereka masih berusia di bawah lima tahun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melanggar Pasal 81 ayat (1), ayat (3) dan ayat (5) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” kata Ketua Majelis Hakim Orpha Martina dalam sidang putusan di PN Ambon, Maluku, Rabu (7/12/2022), seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Hakim menyebut hal yang memberatkan terdakwa divonis penjara seumur hidup karena perbuatan bejat secara berlanjut yang dilakukan terhadap lima anak kandungnya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar dan juga terhadap dua cucunya.

Baca Juga: Terdakwa Pemerkosa Anak dan Cucu Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup

Putusan majelis hakim itu sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Ambon Ingrid Louhenapessy yang dalam sidang sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman penjara seumur hidup.

Perbuatan asusila terdakwa terhadap anak kandung dan cucunya yang dilakukan di dalam rumahnya di Kecamatan Baguala, Kota Ambon, terungkap pada 4 Juni 2022.

Baca Juga: Kronologi Ayah Kandung Tega Setubuhi Anak Sendiri di Hotel Wonogiri

Aksi bejat ini mulai dilakukan terdakwa RH sejak tahun 2007 terhadap lima anaknya dan berlanjut pada tahun 2022 terhadap dua cucunya sendiri hingga ketahuan dan dilaporkan ke Mapolresta Pulau Ambon dan PP Lease.

Atas putusan majelis hakim itu, terdakwa melalui penasihat hukumnya Peny Tupan dari LBH Humanum Maluku menyatakan pikir-pikir sehingga diberikan waktu selama tujuh hari untuk menyampaikan sikap.

Baca Juga: Kronologi Terbongkarnya Pria Karanganyar Perkosa Anak Kandungnya di Wonogiri

Sebelumnya, Kasi Penkum dan Humas Kejati Maluku Wahyudi Kareba mengatakan sidang lanjutan perkara tersebut dengan agenda pembacaan tuntutan JPU sempat tertunda beberapa kali karena rencana penuntutannya diambil alih Kejaksaan Agung.

“Rencana penuntutan perkara ini diambil alih Kejagung karena menjadi perhatian publik, termasuk Menteri Sosial yang memberikan rumah kepada tiga korban,” ucapnya.

Baca Juga: Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual Nyata tapi Kerap Diabaikan

Sedangkan Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon dan PP Lease, AKP Mido Manik mengungkapkan RH melakukan aksi pemerkosaan pertama kali terhadap anak sulung dan anak kedua ketika mereka masih duduk di bangku sekolah dasar pada tahun 2007 dan 2009.

Kemudian anak kandung yang ketiga juga mengalami hal sama pada tahun 2014 dan 2015 saat korban masih di sekolah dasar.

Baca Juga: Keluarga Terpidana Pelecehan Seksual Ngaku Jadi Korban Peradilan Sesat

Hal sama terjadi pada anak kandung keempat dan kelima pada tahun 2020 hingga 2022.

RH juga melakukan aksi serupa kepada dua cucu kandungnya hingga ibu korban akhirnya melaporkan kasus ini ke Polresta Pulau Ambon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya