SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SEMARANG–Sebanyak 20 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jateng yang kelebihan masa tinggal (overstay) di Arab Saudi tiba di Tanah Air.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jateng, Wika Bintang, sebanyak 20 orang TKI itu dijadwalkan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Minggu (10/11/2013). “Para TKI tersebut nantinya akan kami fasilitasi kendaraan untuk diantar sampai kampung halaman masing-masing,” katanya.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Kedatangan 20 TKI asal Jateng itu, merupakan bagian rombongan 484 orang TKI dari berbagai daerah di Tanah Air. Wika lebih lanjut menyatakan, setelah dilalukan pendataan para TKI langsung diantar ke daerah masing-masing melalui jalur darat.“Semua biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat,” tandasnya.

Berdasarkan data Disnakertransduk Jateng, 20 orang TKI itu terdiri 18 orang dewasa dan dua anak-anak. Mereka berasal dari Solo (satu), Kendal (tiga dewasa dan satu anak), Brebes (satu dewasa dan satu anak), Grobogan (dua), Kabupaten Pekalongan (satu), Jepara (dua), Demak (dua), Kota Tegal (satu), Batang (satu), Purbalingga (satu), Kebumen (satu), dan Wonosobo (satu).

Mengenai berapa jumlah TKI Jateng yang overstay di Arab Saudi, Wika menyatakan belum dapat memastikan angkanya. “Belum tahu ada berapa jumlah TKI asal Jateng yang overstay di Arab Saudi,” ungkapnya.

Sementara, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang berencana akan menjemput langsung kedatangan 20 orang TKI di Bandara Soekarno-Hatta tersebut batal.Sebab Ganjar harus memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan pada 10 November di Kantor Gubernuran Jl. Pahlawan, Kota Semarang.

“Hari ini [Minggu kemarin], saya tidak sempat menjemput langsung ke Jakarta, tapi pada kedatangan TKI asal Jateng berikutnya akan saya usahakan bisa menjemput,” ujar dia.

Menurut Ganjar, TKI yang bekerja di luar negeri juga bisa disebut pahlawan, karena menghasilkan devisa bagi bangsa Indonesia dan berjuang untuk keluarga mereka, sehingga harus mendapatkan perhatian. “Ke depan saya minta ada kontrol lebih ketat dan pembinaan lebih lanjut kepada TKI sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” harap Gubernur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya