SOLOPOS.COM - Tim BPBD Bantul melakukan asesmen kerusakan dampak bencana longsor di Singosaren, Banguntapan, Bantul. (Istimewa/BPBD Bantul)

Solopos.com, BANTUL — Hujan deras yang mengguyur Bantul pada Selasa (7/12/2021) lalu menimbulkan sejumlah bencana masif. Selain pohon tumbang, satu talut ambrol, dan tanah longsor berdampak pada terganggunya aktivitas warga.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Agus Yuli, pada Rabu (8/12) menerangkan terjadi tanah longsor di Dusun Semoyan, Kalurahan Singosaren, Kapanewon Banguntapan. Longsoran menyebabkan talut sepanjang 100 meter dengan ketinggian 12 meter ambrol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kemarin Selasa terjadi hujan deras di wilayah Singosaren yang mengakibatkan talut tebing jalan longsor. Sebelumnya pernah terjadi longsor dan ada laporan dari Kalurahan terjadi longsoran susulan,” terang Agus.

Baca Juga: Pemkab Sleman Kebut Perbaikan Pipa Air Bersih di Kali Boyong dan Kuning

Kondisi ini menyebabkan enam rumah warga di sekitar lokasi longsor terancam. “Kalau ada longsor skala besar, bisa ikut longsor,” tambahnya.

Di lokasi lainnya, yakni di Dusun Ploso, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, pergerakan tanah juga terjadi. Akibatnya jalan poros kalurahan dan parit dengan panjang 25 meter dan ketinggian 15 meter terdampak.

“Hujan lebat dengan durasi yang cukup lama mengakibatkan terjadinya longsor. Selain itu longsor juga dipicu oleh kondisi tanah yang gembur dan labil. Titik longsor dikhawatirkan oleh warga karena berdekatan dengan jalan desa dan pemukiman warga,” terangnya.

BPBD sementara ini hanya bisa memberikan bantuan beronjong hingga karung untuk membuat tanggul darurat mencegah longsor susulan. Pembangunan talut yang bersifat permanen harus melalui proses pengajuan agar bisa ditangani melalui dana BTT (bantuan tak terduga).

Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Kirim Masker dan Sabun untuk Korban Erupsi Semeru

“Kalau pemanganan kerusakannya kecil kita bisa memberikan bantuan beronjong, karung, terpal atau permakanan. Tapi kalau itu cakupannya luas dan gotong royong warga tidak memungkinkan, kami ajukan dana BTT,” jelasnya.

Namun, mengingat waktu yang sudah memasuki akhir tahun, Agus khawatir akses penganggaran akan tidak sampai batas waktu. Bila seperti itu, maka penanganan dampak bencana menunggu tahun depan.

Agus mengimbau warga untuk waspada di musim penghujan kali ini khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana.

“Jadi imbuan kami untuk masalah cuaca seperti sekarang ini semua warga harus wapada dan hati-hati. Ketika ada kencang menjauhi pohon-pohon yang sekiranya bisa roboh, kalau kita bermukim di dekat potensi longsor kita sementara mengungsi dulu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya