SOLOPOS.COM - Terminal Giwangan, Kota Jogja. (Harian Jogja-Sirojul Khafid)

Solopos.com, JAKARTA – Terminal Giwangan di Kota Jogja akan dibuat konsep mirip dengan Terminal Tirtonadi di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Nantinya, Terminal Giwangan Jogja tidak hanya menjadi tempat naik turun penumpang, tapi juga ada hotel dan arena olahraga.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, dalam acara Investor Gathering, Senin (4/10/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebetulnya yang sedang kami lakukan adalah mengubah konsep skema terminal yang ada sekarang ini. Kalau sebelumnya terminal hanya tempat pemberangkatan dan menurunkan penumpang, nanti skemanya kami ubah dengan mix use,” ujar Budi.

Baca juga: Cek Proyek Perbaikan Jalan di Belakang Terminal Tirtonadi, Legislator Solo Temukan Ini

Budi menjelaskan skema mix use ini merupakan penggunaan sebuah bangunan, satu kompleks bangunan, atau lingkungan untuk lebih dari satu kegunaan. Idenya adalah untuk menggabungkan kantor, tempat tinggal, hotel, pusat perbelanjaan, dan lainnya yang berdekatan atau bahkan di gedung yang sama dengan Terminal Tipe A.

Nantinya, sambung dia, terminal-terminal penumpang yang ada saat ini tidak hanya digunakan untuk naik atau turun penumpang tapi akan ada beberapa kegiatan atau aktivitas yang lain. Ada konsep living seperti adanya hotel, apartemen, dan lain-lain.

Selain itu juga ada konsep lifestyle seperti ballroom, area olahraga, dan tempat nongkrong anak muda.

Skema tersebut merupakan bagian dari revitalisasi terminal bus tipe A di sembilan kota yang menjadi proyek percontohan, yakni Pekanbaru, Batam, Bandung, Semarang, Medan, Solo (Terminal Tirtonadi), Denpasar, Bandung, dan Jogja (Terminal Giwangan).

Pemerintah menginginkan, ke depan, Terminal Tipe A mempunyai fasilitas dan bangunan layaknya bandara sehingga masyarakat tertarik menggunakan angkutan masal.

“Seperti terminal yang ada di Solo [Terminal Tirtonadi], lantai kedua sudah digunakan untuk ballroom,” sebutnya.

Baca jugaTerkait Larangan Mudik, Terminal Giwangan Jogja Bakal Tolak Bus AKAP

Skema mix use lainnya, lanjut Budi adalah menyangkut kegiatan rekreasi. Nantinya masyarakat bisa menikmati wisata kuliner dan belanja di sekitar stasiun. Dengan begitu, terminal-terminal tersebut akan kembali ramai digunakan masyarakat.

“Selanjutnya mix use itu juga untuk work atau kerja. Kita harapkan nanti ada co-working space dan lainnya. Itu skema terbaru,” imbuhnya.

Budi pun berharap adanya kerja sama dari pihak swasta atau pelaku usaha untuk berinvestasi dan mengembangkan infrastruktur seperti terminal tipe A, dermaga penyeberangan, hingga jembatan timbang.

Setiap tahu, Ditjen Perhubungan Darat mengajukan pagu kebutuhan sekitar Rp12 triliun. Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya mendapat setengah dari permintaan yakni Rp5,6 triliun, atau tidak lebih dari Rp6 triliun per tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya