SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) (dok. Solopos)

Joko Widodo (Jokowi), Gubernur DKI Jakarta (Dok/JIBI/Solopos)

Joko Widodo (Jokowi), Gubernur DKI Jakarta (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) yang juga mantan Walikota Solo sebelumnya dikenal sebagai seorang pengusaha mebel. Bahkan saat tinggal di Solo sebelum menjadi Walikota, Jokowi dikenal sebagai Ketua Asosiasi Industri Mebel Indonesia (Asmindo) Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sudah lebih dari 20 tahun Jokowi menggeluti bisnis mebel. Berikut beberapa tips dari Jokowi untuk menjadi wirausaha sukses.

Selama 2 tahun bekerja di perusahaan BUMN rupanya tidak membuat Jokowi merasa betah dan puas, sehingga akhirnya dia memberanikan diri terjun menjadi pengusaha mebel kala itu.

Selain karena pernah mengenyam pendidikan teknologi perkayuan, sedari kecil Jokowi memang sudah akrab dengan dunia perkayuan dan mengenal berbagai jenis kayu.

Ketika pertama kali memulai usaha pada 1988, Jokowi mengaku tidak memiliki modal sehingga dia terpaksa harus meminjam dari orang lain. Modal yang dimiliki saat itu hanyalah keberanian. Namun, modal itu, menurut Jokowi, adalah modal utama untuk menjadi pengusaha.

“Jangan tunggu-tunggu untuk memulai, langsung saja nyebur. Perkara ketika nyebur di sungai , ada buaya ya dihadapi, jangan takut-takut. Toh kita juga tidak akan mati dibuatnya,” ucap Jokowi belum lama ini.

Semakin lama, usahanya semakin berkembang, tidak hanya menyasar pasar dalam negeri, dia pun mulai masuk ke pasar ekspor dengan modal yang juga didapatkan dari pinjaman berupa agunan deposito.

Produk yang dihasilkan pun terus mengalami perkembangan dengan inovasi-inovasi baru mengikuti selera pasar tetapi tetap harus memiliki keunikan yang membedakannya dari produk sejenis sehingga hasil karyanya tersebut dilirik oleh konsumen.

Jokowi mengaku sering terlibat langsung dalam setiap kegiatan operasional. Hal ini penting karena pelaku usaha, menurutnya, harus memahami detail-detail produk yang dihasilkan.

Pengalaman serta pola pikirnya ketika menjadi seorang wirausahawan, benar-benar diaplikasikan ketika masuk dalam dunia birokrasi. Pada 8,5 tahun yang lalu, Jokowi dipinang menjadi Wali Kota Solo dan mengalahkan saingannya yang sudah lebih lama berkecimpung di dunia birokrat.

Modal Jokowi kala itu sesungguhnya adalah strategi dan prinsip bisnis yang dipegang ketika menjadi pemimpin perusahaan. Maklum, Jokowi sama sekali belum memiliki latar belakang dalam dunia birokrat.

“Saya tidak ingin birokrasi 100% seperti dunia usaha, tapi ada beberapa paradigma penting yang bisa diterapkan.

Kalau birokrasi berorientasi prosedur, sementara dunia usaha berorientasi hasil, maka ketika saya memimpin, saya akan membuat bagaimana prosedur bisa terpenuhi tetapi juga ada hasilnya. Jangan hanya sekadar memenuhi prosedur tapi hasil tidak ada.

Maka dari itu harus bersifat inovatif, efektif, efisien, dan berorientasi pada hasil dengan berani mengambil risiko,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya