SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

Tips pola asuh mengenai budaya membaca.

Harianjogja.com, SLEMAN- Perkembangan teknologi seperti gadget dan komputer tablet menyebabkan anak-anak kurang suka mendatangi perpustakaan. Kondisi tersebut berdampak pada turunnya minat anak-anak untuk membaca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapala Sekolah SDN Purworejo Hargobinangun Pakem Sleman Sri Maryati mengatakan, sejak teknologi informasi dan internet booming anak-anak lebih suka bermain game dibandingkan pergi ke perpustakaan.

“Kondisi itu menyebabkan minat anak-anak untuk membaca rendah. Padahal kebiasaan membaca seharusnya dimulai sejak anak-anak,” kata Maryati di sela-sela menerima donasi ruang Pojok Bacaan dari Brighter Gen Sun Life Financial Indonesia, Sabtu (14/5/2016).

Kondisi tersebut, kata dia, diperparah oleh keberadaan perpustakaan dengan fasilitas yang kurang memadai. Ruang baca yang kurang mendukung untuk anak-anak dan koleksi buku yang dinilai tidak menarik, menyebabkan anak-anak tambah malas pergi ke perpustakaan.

“Sejak ada pojok bacaan dengan koleksi buku yang beragam dan menarik, anak-anak sering datang ke perpustakaan. Artinya, fasilitas yang baik akan menumbuhkan minat baca anak-anak,” ujarnya.

Meski saat ini memiliki perpustakaan atau pojok baca dengan fasilitas dan koleksi buku yang memadai, dia juga berharap dapat dukungan dari orang tua. Menurutnya, orang tua harus mendorong agar anak-anak gemar membaca.

“Jangan biarkan anak-anak banyak bermain games atau menonton televisi. Orangtua juga perlu menciptakan suasana yang kondusif agar anak-anak suka membaca,” ajaknya.

Andhika, siswa kelas V SDN Purworejo Hargobinangun mengaku senang memiliki pojok bacaan (perpustakaan) dengan fasilitas yang memadai. Hampir setiap hari dia mengaku pergi ke perpustakaan di sekolah itu.

“Seminggu saya tiga kali pinjam buku-buku pengetahuan. Senang sekali punya perpustakaan bagus,” kata siswa yang bercita-cita sebagai pengusaha itu.

Sementara, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty mengatakan, Sun Life tidak hanya mengejar keuntungan semata tetapi juga memberikan sebagian keuntungan untuk komunitas masyarakat di sekitar. Tahun ini, pihaknya membangun 54 unit pojok bacaan di tingkat SD di tiga kota.
“Selain di Jogja, pojok bacaan juga dibangun di Kediri dan Cilacap. Membaca tidak ada ruginya. Saya besar karena suka membaca,” kata Elin.

Dia mengingatkan masyarakat, untuk mendidik pemimpin masa depan yang baik maka pendidikannya harus dilakukan sejak dini.

“Kebiasaan membaca harus dimulai anak-anak dari sekarang. Kurangi menonton televisi, bermain game. Orangtua harus bisa mengubah kebiasaan anak-anak itu dengan membaca buku,” usulnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya