SOLOPOS.COM - Ibu perlu tahu cara mengatasi anak mau makan sayur. (multiplemaymamma.com)

Ini cara membuat anak mau makan sayur.

Solopos.com, SOLO — Anak pilih-pilih makanan (picky eater) acapkali membuat kaum ibu galau, terlebih bila mereka tidak lagi mau makan sayur. Karena itu, ibu harus mengetahui trik untuk mengatasi si picky eater mau makan sayur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ahli Gizi Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) Jogja, Leiyla Elvizahro, mengatakan ada fase di mana anak mulai suka pilih-pilih makanan.

Ketika anak sudah mulai mengenal rasa, maka di situlah anak mulai mengenal jenis makanan yang akan dimakan. Biasanya usia anak yang masih minum ASI juga sudah bisa mengenal rasa makanan.

“Umur-umur anak yang masih ASI, antara enam bulan sampai satu tahun juga sudah bisa pilih-pilih makanan. Makanan yang dihindari justru yang bergizi, seperti sayur-sayuran,” ujar Leiyla, belum lama ini.

Leiyla mengungkapkan, ketika anak sudah mengenal rasa yang kuat dan gurih, biasanya tidak akan suka makan sayur. Tentu saja hal ini jangan sampai dibiarkan berlarut-larut hingga anak besar. Karena akan berpengaruh pada tumbuh kembang fisiknya.

Peran orang tua sangat penting dalam mengubah kebiasaan pilih-pilih makanan pada anak. Leiyla menambahkan tidak ada salahnya orang tua lebih kreatif dalam menyajikan makanan, agar lebih menarik dan anak mau memakannya.

“Misalnya, sayuran dibuat jadi nugget. Atau berbagai olahan makanan yang bisa mengundang rasa ingin tahu anak,” imbuhnya.

Pendekatan lain agar anak mau makan-makanan bergizi yakni dengan melibatkan anak dalam setiap penyajian makanan. Leiyla mengatakan, tak ada salahnya orang tua menanyakan pada anak ingin makan apa. Lalu bisa juga mengajak anak ke dapur untuk membuat makan siangnya bersama-sama.

Meski kini solusi pilih-pilih makanan pada anak dapat diatasi dengan banyaknya produk susu atau suplemen penambah gizi, tapi menurut Leiyla itu tidaklah efektif. Banyak susu yang dikombinasikan dengan berbagai jenis protein dan zat tertentu, namun gizi yang dibutuhkan oleh anak tidak semuanya ada dalam susu tersebut.

“Produk itu tidak memiliki semua kandungan zat yang diperlukan oleh tubuh anak. Jadi tidak efektif, lebih baik mengakalinya dengan tetap memberikan makanan yang sehat dan bergizi sesuai asupan yang diperlukan oleh tubuh anak,” kata Leiyla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya